Thursday, November 10, 2011

PAHLAWAN KAMPUS

Sejenak melihat kembali kisah-kisah para pahlawan terdahulu pada jaman sebelum masehi sampai pada jaman masehi, dari ufuk timur sampai ufuk barat, dari dunia dongeng sampai dunia nyata. Misalnya pada jaman sebelum masehi ada sang pencari tuhan Nabi Ibrahim As , pada jaman Masehi ada Rasulullah Muhammad saw dengan kenabian dan kepemimpinannya. Dari timur ada kisah Pandawa Lima dari Mahabrata, dari dunia barat seperti Mitos Hercules, dari dunia Indonesia dengan kisah kepiawaian Sukarno cs dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kisah antar perebutan Bola Naga antara Sun Goku dan Raja Piccolo, atau dongeng yang sangat membumi saat ini yaitu Harry Potter. Maka kita akan menarik kesimpulan dari cerita-cerita itu. 
Kesamaan itu terletak pada perjalanan hidup para pahlawan tersebut yang oleh pakar mitologi Joseph Campbell disebut dengan Hero’s Journey. Joseph Campbell menyebutkan bahwa setiap pahlawan akan melewati enam tahapan penting dalam perjalanan hidupnya : innocence, the call to adventure, initiation, allies, breakthrough, dan celebration. Pada tahap innocence, mereka adalah orang-orang yang sama seperti orang biasa lainnya. Namun realita dan tantangan zaman yang ada, memanggil mereka (the call to adventure) yang tidak bisa mereka tolak. Pada tahap selanjutnya (initiation) mereka harus mengalami pergolakan dan permasalahan yang tidak mereka dapatkan ketika mereka menjadi manusia biasa. Untuk mengatasi hal itu, mereka akan mencari teman-teman (allies) untuk membantunya yang akhirnya membawa mereka semua mencapai sebuah capaian baru (breakthrough) dan keberhasilan menyelesaikan realita dan tantangan di zamannya itu (celebration). Dalam konteks dunia kampus pun, semua mahasiswa/i bisa menjadi seorang pahlawan. Mungkin pada awalnya kita adalah orang yang sama saja dengan orang lain, hidup tenang-tenang saja mengikuti arus (innocence) karena tujuan kita datang kekampus yaitu hanyalah kuliah tidak yang lain, sejalan dengan berjalannya waktu kita di kampus ada permasalahan yang terjadi sehingga dengan sendirinya kita merasa terpanggil (the call to adventure) untuk memberantas sesuatu yang salah itu. Ketika kita memulai, maka disanalah kita wajib menghadapi cobaan dan rintangan yang berat untuk menghadapi permasalahan itu (initiation). 
Terkadang kita harus siap dianggap aneh/asing oleh orang lain dan bahkan kita harus siap dengan pundak yang kuat karena beban yang harus kita emban akan terus memberat sepanjang kita mencoba melakukan tugas mulia itu. Pada tahap inilah banyak dari para calon pahlawan yang gugur dan menjadi orang yang biasa kembali. Maka untuk mengatasi hal itu, kita harus berusaha mencapai tahap selanjutnya, yaitu mencari teman-teman (jamaah/allies) yang punya hasrat yang sama seperti kita untuk memperbaiki kesalahan di kampus kita. Cita-cita kita tidak akan pernah tercapai kalau kita hanya berjuang seorang diri, sebagaimana yang dikatakan oleh Solikhin dalam bukunya The Way To Win bahwa orang sukses dalam berjuang harus membutuhkan lima tangan yaitu tanTangan, usaha Tangan, campur Tangan, garis Tangan dan Buah Tangan, dari kelima tangan yang dimaksudkan oleh Solikhin disini yaitu campur Tangan. Nabi Muhammad saja membutuhkan para sahabat-sahabatnya untuk dapat melebarkan sayap dakwahnya di tanah Arab sana, dan Harry Potter pun membutuhkan Ron Weasley dan Hermione Granger untuk menghadapi musuh besarnya, Lord Voldemort. Kita hanya bisa mencapai sebuah capaian yang agung (breakthrough) jika kita berkumpul dengan orang-orang yang mempunyai satu visi dan tujuan yang sama Dan ketika capaian baru dan dahsyat itu bisa diterima oleh masyarakat kampus maka barulah kita mencapai tingkatan terakhir (celebration) dalam perjalanan hidup pahlawan, sebuah keberhasilan di level dunia.

Friday, October 28, 2011

Dimanakah Engkau Pemuda???



Kami putra-putri Indonesia mengaku berbahasa satu yaitu bahasa indonesia Kami putra-putri Indonesia mengaku berbangsa satu yaitu bangsa indonesia Kami putra-putri Indonesia mengaku bertanah air satu yaitu tanah air Indonesia Beberapa butir kalimat diatas merupakan suatu janji atau sumpah suci yang bersejarah, dimana para pemuda kita dari berbagai pelosok di seantero nusantara berkumpul menyatakan sikap bahwa kami berbahasa satu, berbangsa satu dan bertanah air satu yakni Indonesia, 
Tepat tanggal 28 oktober 1928 pada saat itu. Sumpah pemuda menjadi sebuah batu loncatan untuk merebut kemerdekaan, sumpah pemuda juga menjadi sebuah roh baru yang melandasi berdirinya sebuah negara yang bernama Indonesia. Dari latar belakang yang berbeda beragam macam suku dan ras telah mengikat dari hati kehati menjadi satu kesatuan yang kokoh, satu ikatan yang suci membentuk kekuatan yang maha dahsyat dengan pantang menyerah untuk meraih cita-cita besar.
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945. Berbahasa satu, berbangsa satu dan bertanah air satu, bukanlah kata yang biasa melainkan terkandung makna totalitas untuk merebut hak-hak Rakyat yang sudah lama tertindas. Memiliki konsekuensi logis kerelaan dalam berkorban guna mencapai cita-cita bersama yaitu terbebas dari penjajahan. Penjajahan pada konteks masa itu adalah penjajahan dari bangsa asing yang menduduki dan merampas hak-hak kemanusiaan. Pada konteks realitas masa kini, timbul sebuah pertanyaan ”Masihkah Roh Sumpah Pemuda Mengaliri Segenap Komponen Bangsa atau Masih Adakah Roh Sumpah Pemuda Itu Kini?” Sejatinya sumpah pemuda jika kita giring pada realita saat ini tentunya tidak berbanding lurus, karena Kekuasaan yang dimiliki bukan untuk mensejahterakan dan memakmurkan segenap rakyat melainkan penindasan-penindasan secara berantai. Uang telah menjadi berhala yang paling berharga, melalui uang dan kekuasaan melakukan perampasan harapan dan peri kehidupan rakyat. lalu peran wakil rakyat ada dimana??? Wakil rakyat yang kini menjadi harapan sebagai penyambung lida rakyat jelata untuk menyampaikan aspirasi kepada pemegang kekuasaan kini harapan itu telah sirna. Hakim yang bertugas untuk mengadili dan menjatuhkan hukuman kepada pelanggar norma-norma mereka malah melakukan mafia di dalam “kandang” mereka sendiri Rakyat yang semestinya subyek bagi para penguasa telah dijadikan sekedar obyek bagi kepentingan-kepentingan sesaat. Pemaksaan kehendak penyeragaman dari keberagaman yang membentuk negri ini, korupsi dimana-mana secara sukaria, pelecehan hak-hak pelayanan public, mafia kasus, teroris semakin marajalela ini merupakan beberapa contoh buah dari para pengkhianat-pengkhianat bangsa yang semakin tumbuh subur bagai jamur di musim penghujan.
Pertanyaan yang muncul kemudian ”Apa dan dimana peran negara?” Negara harus tegas, negara harus berani, negara harus memposisikan diri sebagai negara yang melandaskan diri pada Roh Sumpah Pemuda, Pembukaan dan UUD 1945 serta Pancasila. Tak terasa sudah dua tahun berjalan masa kepemimpinan SBY-Boediono, dan baru beberapa hari kemarin SBY melakukan Resuhffle terhadap beberapa Mentri yang konon dikatakan oleh SBY kerja mereka terhadap pemerintahan SBY-Beodiono kurang maksimal, semoga mentri yang baru saja dilantik oleh SBY pada tanggal 19 oktober kemarin bukan untuk kepentingan politik semata tetapi untuk kepentingan kita Rakyat Indonesia secara keseluruhan. berbagai aksi demonstran dari beragam macam kalangan yang menyatakan bahwa Indonesia Bersatu jilid II telah mengalami kegagalan, dalam survey dari berbagai lembaga-lembaga yang ada di negeri ini pun mengutarakan yang sama bahwa kepuasan Rakyat terhadap kinerja Pemerintah SBY-Boediono mengalami penurunan dari tahun terakhir ini, namun sebagai bangsa yang beradab patut kita memberikan apresiasi meski masih terdapat banyak kekurangan semacam realitas diatas. Semoga Roh Sumpah Pemuda itu tidak pergi dari bumi pertiwi tercinta ini, dia selalu melekat didalam sanubari pemuda-pemuda saat ini, karena sesungguhnya kita pemuda saat ini sedang memikul cita-cita para pemuda sebelumnya, selamat merenungkan makna sumpah pemuda, selamat hari sumpah pemuda. Waulahuallam bissawab

Sunday, September 18, 2011

Huru-Hara Inforient

“KESMMAT………”!!!
“Kompak “
“Integral kamu kesini…!!!
“cepat……!!!
“apa yang saya sampaikan tadi???”
“tidak tahu kak…”
“dasar pongo.. eh, cepat kamu Push Up.”
“Eh dodol, punya telinga tidak. Saya bilang push up yah push up bego!!!
uh… mentang-mentang mereka udah senior. Ngejekan kita bilang begolah, fuma, masa hanya hal sepele itu langsung disuru Push Up. Apalagi di siang bolong kaya gini, kalau laki-laki yah… ngga apa-apa tapi temanku kan perempuan. Gumam dalam hati
keringatnya bercucuran, tangan-tangan mulai gemetar, karena sudah tidak mampu lagi untuk Push Up, air matanya makin tumpah. “ kak….. aku udah ngga mampu kak…”
“hei teman-teman senior lihat ini ada anak mami masuk kampus. masa Cuma di hukum segitu aja langsung nangis. Sudah kamu kebelakang gabung bersama teman-teman yang lain”
“oi… kamu yang lagi nunjuk gigi, kesini!!! Seorang senior memanggil teman ku lagi. Mulut jelek, gigi kuning, ei.. kami yang di depan sini juga giginya pas. Ada yang lucu di depan yah… sehingga kamu ketawa????”
Temanku ini hanya bisa diam, karena suara yang keluar dari senior itu membuatnya gerogih.
“nama kamu siapa”???
“abdel kak…”
“Nama Cantik”???
“Kal………Kul……… us “
“Kamu ketawa siapa tadi…? Kamu gila yah….???”
“Tidak kak…….”
“eh suanggi ,saya belum selesai bicara”
“Maaf Ka……“
“sekarang vovoki yang disamping kamu itu, kamu lari keliling halaman kampus ini dan sambil berteriak vovoki layu, vovoki layu. Cepat…!!!
“tapi kak………”
“apa kamu mau dapat hukuman yang lebih berat lagi??? Ayo cepat lari dan teriak. Vovoki layu (abdel sambil di dorong)”
***
Memasuki hari terakhir Inforient. Awan dilangit Nampak ke abu-abuan. Waktu ashar pun telah usai. Kami Mahasiswa baru Matematika semuanya disuru masuk kedalam sebuah ruangan yang agak gelap, lampu yang di dalam ruanganpun telah dimatikan.
“semua Jongkok stengah, dan sambil berpegang tangan antara satu dengan yang lain”
Senior lain pun memberikan perintah untuk mata kami semuanya di tutup dengan kain.
“ada yang mau complain??? Ada tidak??
“ada Kak….” (seorang teman disampingku acungkan tangan)
“yah… silahkan”
“kak, sebenarnya salah kami apa? Sehinngga kami dilakukan seperti pada jaman penjajahan saja???”
“salah kalian sangat banyak, kami tidak perlu menyampaikan satu persatu di depan sini.”
Kaki kami mulai bergetar, karena jongkok yang begitu lama, aku yang laki-laki saja mulai lemah apalagi yang perempuan, disamping kiriku salah seorang temanku di tarik dengan paksa entah mau digiring kemana aku juga ngga tahu.
“kalian tidak punya perasaan………!!! Teriak salah seorang temanku
Kami bukan robot. Kami seperti kalian manusia juga, yang mempunyai batas kemampuan. Bukan juga suanggi”
Suara temanku terbata-bata suasana yang semula hening kini berubah menjadi tegang, akhirnya senior-senior pun menyuruh kami untuk duduk dan mata kami yang diikat dengan kain di suru lepas.
“ternyata perjuangan kalian selama tiga hari ini sia-sia karena ada beberapa teman kalian yang tidak berhasil menjadi mahasiswa seutuhnya” tutur salah seorang senior dengan nada sedih.
Kamipun sangat tegang banyak sekali yang di sampaikan oleh senior, tangis pun mulai pecah, air mata pun mulai bercucuran membasahi pipi kami, bukan hanya kami yang air mata tumpah tetapi senior-senior pun merasakan hal yang sama. Dengan kondisi semacam itu tiba-tiba lampu yang berada di depan dengan serentak di nyalakan dan terlihat dari jauh kain terpampam dengan tulisan SELAMAT MENJADI MAHASISWA SESUNGGUHNYA DI KAMPUS KEBAIKAN.

Monday, August 22, 2011

LAILATUL QADAR

Kupersiapkan menjumpaiMU

Langkahku lebih kumantapkan lagi

Seluruh tenaga kan kukerahkan

Untuk melawan hawa nafsu

Demi menemuimu Lailatul Qadar..!

Tak ada kata mundur di hatiku

Puting beliung, sekalipun kan kuterjang

Desir ombak dilaut pun kan kuhadapi

Gunung gemunungpun kan ku daki

Hanya untuk berjumpa denganMU

Wahai malam nan mulia,

Yang agung, dengan penuh keberkahan

Pahala dilipat gandakan

Terbaik dari seribu bulan

Sambut Aku..! Tunggu Aku..!

Ku takkan biarkan engkau pergi begitu saja

Apalagi menyia-nyiakan kedantanganmu

Wahai Lailatul Qadar

Cahaya gempitamu menerangi semesta alam

Sayang jika aku menyerah dalam merah mahkotamu.

PERGI UNTUK KEMBALI (puisi akhir Ramadhan)

Bersamamu damailah jiwa
Segalanya terasa begitu nikmat
Kemesraan selalu ada pada tiap detik-detik waktu
Tiada yang mampu menandingi indahnya zaman
Jika itu ada denganMU
Terlalu banyak kemanisan yang kau berikan
Sehingga aku tak mampu menghitungnya
Namun kini kau bergegas untuk pergi
Pergi untuk kembali..!!!
Tak mampu tangan menahan dikau untuk berlalu
Dapatkah cinta ini kan abadi walau kau
telah pergi..!!
Sebulan lamanya
Kau ajarkan pada sesuatu yang satu
Kau menuntunku pada langgkah-langkah yang terbaik
Dengan lembut kau bangunkan aku ketika tidur
Dalam tidur pun kau s’lalu bisikkan syair-syair cinta
Dalam teriknya panas kau setia bawakan kesejukan
Diakhir penantian,
Kau sirami bumi ini dengan kesejukan
Ya... Allah
munkinkah hamba masih diijinkan untuk bertemu denganya
Kau pasti tahu dia kini akan pergi,
pergi untuk meninggalkan aku
Ramadhan ya.. ramadhan
aku akan selalu merindukanmu

Sunday, July 24, 2011

Meraih CintanNya Di Bulan Ramadhan

CINTA, tak ada orang yang tidak ingin dicintai. Semua orang membutuhkan yang namanya Cinta. Dengan Cinta Allah SWT tanpa membeda-bedakan mahluknya untuk selalu memberikan limpahan Rahmat dan RezekiNYA walaupun Mahluk-MahlukNYa tidak beriman kepadaNYa, Dengan cinta Rasulullah tidak merasa sedikit pun dendam terhada kaum yahudi, dengan cinta Abukar rela menginfakkan seluruh hartanya untuk keperluan dakwah, Dengan cinta sosok khalid Bin walid lebih suka berjihad dibandingkan tidur dengan seorang wanita cantik, dengan cinta sang penjual Bakso cinta Khairul Azzam mendapatkan putri Kiyai Lutfi yang salehah dan cerdas itu. Semuanya itu karena cinta.

Namun bagaimana jikalau tanpa cinta? So pasti Hidup ini terasa hampa dan kosong. karena tidak ada seseorang pun yang akan mendekat dengan kita, semua orang akan menjauh. Hal ini disebabkan di dalam diri kita yang ada hanya keangkuhan dan kebencian bahkan Allah pun akan murka terhadap kita. Lihat saja Abu jahal, Qarun atau Raja Namrud dengan keangkuhan dan tanpa cinta mereka, Allah memberikan azab yang sangat pedih terhadap mereka. Itulah mengapa harus ada cinta.

Berbicara tentang cinta di bulan Ramadhon ini, tentunya yang ada dipikiran kita yaitu bagaimana meraih cinta Allah di bulan yang penuh Magfirah ini, bulan yang penuh rahmat, bulan yang terbaik dari seribu bulan, karena pada malam di bulan ramadhon ada salah satu malam yang disebut dengan malam lailatul Qadr, Dan juga pada bulan Ramadhon inilah salah satu pintu surga akan di buka oleh Allah SWT yaitu Pintu Arrayhan pintu dikhususkan Rabb untuk orang-orang yang berpuasa.
Perlu diketahui bersama bahwa selama bulan ramadhon ini Allah SWT “mengobral“ pahala, dia juga memberikan cinta yang tulus juga kepada kita “orang-orang beriman” dengan beragam macam cara untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya di bulan yang penuh rahmat dan ampunan ini. Itu sebabnya, sangat naif jikalau kita tidak “merayu” Allah untuk meraih cintaNya.

Jujur saja, jika kita ingin mendapatkan cinta dari orang lain dalam hal ini lawan jenis, otomatis segala cara bakal kita lakuin, supaya bisa dilihat orang yang diharapkan dapat memberikan cinta kepada kita. Nah, hubungan kita dengan manusia agar meraih cintanya saja harus kita lakukan beragam macam cara, apalagi dengan Rabb kita sang pencipta Alam semesta, kita bahkan harus lebih banyak lagi caranya untuk meraih cintaNya. Itu sebabnya, sangat wajar jika kita berusaha memperbaiki diri kita. Pikiran, perasaan semuanya kita fokuskan hanya untuk Allah pada bulan Ramadhan ini, itulah mengapa sebelum tibanya Ramadhan ada empat hal yang harus kita persiapkan yaitu Ruhiyah, Fikriyah, Jasadiyah dan Harta ( Fiqih Sunna Sayyid Sabik).

Tak ada seseorang yang tidak mau mendapat Ridho dan cintaNYa, semua orang menginginkan hal demikian, namun yang menjadi pertanyaan kita ingin mendapat cintaNya tapi tidak sekalipun kita melakukan apa yang dia perintahkan malahan kita hanya duduk santai saja, (jangan mimpi yah..!!)
Rasanya sangat pantas jika kita harus mati-matian, mengeluarkan seluruh kemampuan kita untuk mendapatkan cintaNya di bulan penghulu ini, bulan yang paling terbaik dari bulan-bulan lain, Bulan yang penuh dengan “Bonus” pahala, Sayang sekali jika kita melewati kesempatan ini, karena tidak jaminan untuk bertemu di lain waktu. Jika kita menyadarinya kita akan mengeluarkan seluruh daya upaya yang kita miliki untuk meraih cintaNya.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa Allah akan membukakan pintu-pintu surga dan menutup pintu neraka. Itu artinya, Allah memberi kesempatan kepada kita untuk berbuat lebih banyak dalam mengumpulkan pahala. Sabda Rasulullah saw.: Apabila tiba bulan Ramadan, dibuka pintu-pintu Surga dan ditutup pintu-pintu Neraka serta syaitan-syaitan dibelenggu (HR Bukhari dan Muslim).
Itulah mengapa Ibnu Kayyim mengatakan “semua gerak dialam raya ini, dilangit dan di Bumi adalah gerak yang lahir dari kehendak dan cinta. Karena sesungguhnya Penciptaan seluruh alam yang di muka bumi ini atas kehendak dan cintaNYA, untuk itu tidak satu mahluk yang bergerak kecuali atas kehendak

Monday, March 14, 2011

Sahabat dan Keluarga Mahasiswa


Sahabat hiruk pikuk dunia sangat berfariasi dan membingungkan, kebaikan dan keburukan selalu berkompetisi untuk merebut mahkota kehidupan, maka selayaknya kita harus teliti dan bijak dalam membaca dinamika kehidupan sehingga kita tidak masuk pada lubang kezaliman. Cepat atau lambat, setiap kebaikan yang kita lakukan pasti akan membuahkan hasil, begitu juga sebaliknya dengan keburukan.
Sahabat, fitrah kita sebagai manusia adalah hamba yang doif dan bodoh, yang selalu saja berbuat salah tanpa di sadari untuk luangkanlah waktu kita untuk instropeksi diri, mengevaluasi diri, bermuhasabah apa yang kita lagi berbuat khilaf pada hari ini agar kita tidak masuk pada lubang yang sama.
Sahabat, jika kita mau memperbaiki diri kita maka kita harus berusaha untuk keluar dari lingkaran syetan dan berkumpul dengan orang-orang yang selalu rindu dengan kebaikan, karena sesungguhnya lingkungan yang tidak kondusif akan mempengaruhi diri kita. Sebagai contoh ketika awal-awal dakwah Rasullah di Mekkah (baca:Sirah Nabawiyah).
Sahabat, aku mengajakmu dan merangkul bersama-sama dengan kami dalam satu bingkai Keluarga Mahasiswa yang didalamnya penuh dengan orang-orang sering saja berbuat kesalahan namun saling mengingat-mengingatkan antara satu dengan yang lain, didalamnya penuh dengan orang-orang yang serba kekurangan namun kami berupaya untuk saling mencukupi dan menanggung beban, didalamnya berbagai ragam karakter berkecimpun namun kami saling memahami.
Keluarga ini, keluarga yang bisa dibilang sangat sederhana, dengan selalu berserah diri kepada Allah swt. Kami yang berada dikeluarga ini selalu mengedepankan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi, kami bukan hanya memikirkan diri masing-masing dan orang-orang yang berada dalam keluarga ini melainkan kami selalu memikirkan kondisi dan permasalahan umat di belahan dunia manapun.

Tuesday, March 8, 2011

Rekayasa Kampus

Kampus merupakan tempat berlabuhnya intelektual-intelektual muda, calon pemimpin masa depan, calon ilmuan di kemudian hari dan para pakar ilmu pengetahuan dalam segala bidang bekerja, sehingga kampus ini dikatakan masyarakat ilmiah. Dari kampus inilah yang akan memproduk pemuda-pemuda yang professional dan berkompeten sesuai bidangnya masing-masing yang siap mengabdi dinegeri ini.
Fenomena kampus hari ini sangat memprihatinkan, baik itu para mahasiswa maupun dosen itu sendiri, saya tidak perlu sampaikan satu-satu masalah yang ada di mahasiswa dan atau dosen, karena saya pikir teman-teman semua sudah mengetahui dan saya hanya harapkan teman-teman menyadari hal itu agar dapat melakukan rekayasa-rekayasa yang saling menguntungkan antara dosen dan mahasiswa maupun mahasiswa dan mahasiswa atau istilah dalam biologi kita kenal dengan simbiosis mutualisme.
Terlepas dari hal di atas kita sedikit berbicara tentang isu yang sekarang ini berkembang dan menjadi pembicaraan kalangan mahasiswa di kampus dalam hal ini BEM Universitas.
Sebentar lagi Lonceng BEM universitas kan segra di bunyikan setelah sekian lama vakum di Bumi Unkhair. BEM Universitas merupakan lembaga tertinggi di tingkat kemahasiswaan yang mempunyai andil besar untuk penyikapan masalah yang berada di BIROKRAT kampus bahkan di luar dari birokrat Makanya jangan heran jika dalam suksesi BEM ada titipan-titpan dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengacaubalaukan eksistensi para mahasiswa, Untuk menghindari dari hal ini maka selayaknya figur atau mahasiswa yang akan berekspresi di bursa pencalonan BEM Universitas adalah orang yang mempunyai nawaitu yang tulus untuk dapat merekayasa kampus dan melakukan perubahan di kampus sesuai kepentingan bersama dan satu hal lagi dapat memilah mana yang salah dan mana yang benar. Jika benar mendukung dan jika salah saling menegur agar diperbaiki sehingga cita-cita semua pihak sesuai dengan visi maju bersama ilmu dapat tercapai
Makanya peran BEM kedepan pun harus kita merekayasai, agar kita tidak dikendalikan atau dikebirikan oleh pihak Birokrat. Beberapa point di bawah ini sedikit rekayasa peran BEM dari pemikiran saya dan semoga dapat di terima oleh teman-teman mahasiswa sekalian.
Pertama, BEM merupakan Barometer gerakan mahasiswa baik eksternal maupun internal. Dimana, BEM dapat dijadikan ajang perpolitikan mahasiswa dalam mengelola dan merekayasa kampus sesuai dengan harapan mereka masing-masing. Pendidikan berpolitik dapat dilakukan di lembaga ini, sebab nanti lembaga inilah yang mengelola dan mengkoordinasikan kekuatan yang ada dalam area kampus, seperti HiMAPRO dan UKM. Memang realitasnya BEM tidak memiliki wewenang khusus dalam mengakomdasi gerakan internal mahasiswa yang ada di kampus, tetapi paling tidak BEM akan menjadi tempat perkumpulnya perwakilan suara-suara dari berbagai elemen mahasiswa dalam mengambil kebijakan kampus.
Kedua, Hanya ada satu “Isme” di BEM tidak ada isme-isme yang lain. Yang dimaksud dengan hanya satu isme disini adalah satu pemahaman yang sama untuk melakukan perubahan sebagaimana kata Anis Matta “Biarkanlah beragam macam Bendera di kibarkan asalkan berada dalam satu lapangan”.
wulahuallam bissawab