Thursday, November 10, 2011

PAHLAWAN KAMPUS

Sejenak melihat kembali kisah-kisah para pahlawan terdahulu pada jaman sebelum masehi sampai pada jaman masehi, dari ufuk timur sampai ufuk barat, dari dunia dongeng sampai dunia nyata. Misalnya pada jaman sebelum masehi ada sang pencari tuhan Nabi Ibrahim As , pada jaman Masehi ada Rasulullah Muhammad saw dengan kenabian dan kepemimpinannya. Dari timur ada kisah Pandawa Lima dari Mahabrata, dari dunia barat seperti Mitos Hercules, dari dunia Indonesia dengan kisah kepiawaian Sukarno cs dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Kisah antar perebutan Bola Naga antara Sun Goku dan Raja Piccolo, atau dongeng yang sangat membumi saat ini yaitu Harry Potter. Maka kita akan menarik kesimpulan dari cerita-cerita itu. 
Kesamaan itu terletak pada perjalanan hidup para pahlawan tersebut yang oleh pakar mitologi Joseph Campbell disebut dengan Hero’s Journey. Joseph Campbell menyebutkan bahwa setiap pahlawan akan melewati enam tahapan penting dalam perjalanan hidupnya : innocence, the call to adventure, initiation, allies, breakthrough, dan celebration. Pada tahap innocence, mereka adalah orang-orang yang sama seperti orang biasa lainnya. Namun realita dan tantangan zaman yang ada, memanggil mereka (the call to adventure) yang tidak bisa mereka tolak. Pada tahap selanjutnya (initiation) mereka harus mengalami pergolakan dan permasalahan yang tidak mereka dapatkan ketika mereka menjadi manusia biasa. Untuk mengatasi hal itu, mereka akan mencari teman-teman (allies) untuk membantunya yang akhirnya membawa mereka semua mencapai sebuah capaian baru (breakthrough) dan keberhasilan menyelesaikan realita dan tantangan di zamannya itu (celebration). Dalam konteks dunia kampus pun, semua mahasiswa/i bisa menjadi seorang pahlawan. Mungkin pada awalnya kita adalah orang yang sama saja dengan orang lain, hidup tenang-tenang saja mengikuti arus (innocence) karena tujuan kita datang kekampus yaitu hanyalah kuliah tidak yang lain, sejalan dengan berjalannya waktu kita di kampus ada permasalahan yang terjadi sehingga dengan sendirinya kita merasa terpanggil (the call to adventure) untuk memberantas sesuatu yang salah itu. Ketika kita memulai, maka disanalah kita wajib menghadapi cobaan dan rintangan yang berat untuk menghadapi permasalahan itu (initiation). 
Terkadang kita harus siap dianggap aneh/asing oleh orang lain dan bahkan kita harus siap dengan pundak yang kuat karena beban yang harus kita emban akan terus memberat sepanjang kita mencoba melakukan tugas mulia itu. Pada tahap inilah banyak dari para calon pahlawan yang gugur dan menjadi orang yang biasa kembali. Maka untuk mengatasi hal itu, kita harus berusaha mencapai tahap selanjutnya, yaitu mencari teman-teman (jamaah/allies) yang punya hasrat yang sama seperti kita untuk memperbaiki kesalahan di kampus kita. Cita-cita kita tidak akan pernah tercapai kalau kita hanya berjuang seorang diri, sebagaimana yang dikatakan oleh Solikhin dalam bukunya The Way To Win bahwa orang sukses dalam berjuang harus membutuhkan lima tangan yaitu tanTangan, usaha Tangan, campur Tangan, garis Tangan dan Buah Tangan, dari kelima tangan yang dimaksudkan oleh Solikhin disini yaitu campur Tangan. Nabi Muhammad saja membutuhkan para sahabat-sahabatnya untuk dapat melebarkan sayap dakwahnya di tanah Arab sana, dan Harry Potter pun membutuhkan Ron Weasley dan Hermione Granger untuk menghadapi musuh besarnya, Lord Voldemort. Kita hanya bisa mencapai sebuah capaian yang agung (breakthrough) jika kita berkumpul dengan orang-orang yang mempunyai satu visi dan tujuan yang sama Dan ketika capaian baru dan dahsyat itu bisa diterima oleh masyarakat kampus maka barulah kita mencapai tingkatan terakhir (celebration) dalam perjalanan hidup pahlawan, sebuah keberhasilan di level dunia.