Wednesday, November 14, 2012

Aku Dan Paguyubanku

          Ini awal digenerasi kami anak pesisir, karena sebelum-sebelumnya di pelopori oleh para senior-senior kami yang sangat luar biasa, kami banyak mengambil contoh dari mereka, yang mana pada saat liburan mereka pulang kekampung kami untuk membuat kegiatan yang bersifat ilmiah. Yang mana tujuannya yaitu untuk memotivasi pelajar termasuk saya saat itu dan orang-orang tua dalam hal ini seluruh masyarakat di desa kami mengenai dunia pendidikan. Dan itu berefek kepada saya dan juga teman-teman saya yang lain sehingga melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Sebelumnya kami perkenalkan dulu nama paguyuban kami. Nama paguyuban kami yaitu Ikatan Pelajar Mahasiswa Pas-Ipa atau disingkat dengan IPMP, yang berdiri sejak tahun 2001 di kota ternate. Tujuannya yaitu untuk merangkum para pelajar dan mahasiswa yang berasal dari pas-ipa (nama desa kami) yang gunanya untuk saling silaturahim, sharing dan memikirkan bagaimana membangun bangsa dari desa.
          “Sekali dayun terayun pantang surut membalik haluan” ini adalah motto dari paguyuban kami yang mempunyai arti ketika sudah keluar dari kampung untuk pergi menuntut ilmu maka pulang harus berhasil tidak ada kata tidak berhasil seandainya tidak berhasil maka silahkan balik haluan. Balik haluan disini artinya tidak usah balik ke kampung karena itu akan menjadi contoh yang buruk di masyarakat. Motto inilah yang menjadi beban, beban untuk memompa semangat anak-anak dikampung kami ketika pergi menuntut ilmu.
          Itu sedikit perkenalan dari paguyuban kami, selanjutnya saya akan berbicara mengenai generasi kami ketika mengelola paguyuban ini. Tepat tanggal 11 juli 2011 kami bermusyawarah untuk memilih ketua baru dan waktu itu teman-teman yang hadir mempercayai saya untuk menjadi ketua IPMP. Dan saya pun terima dengan lapang dada, itu semua karena cita-cita saya ingin membangun bangsa dari desa. Paguyuban kami ini tidak terlalu formal seperti yang lain yang harusnya banyak uneg-unegnya. Pada waktu itu tidak sampai sebulan lagi sudah memasuki bulan Ramadhan maka kami pun berinisiatif untuk sekalian membentuk panitia beserta seksi-seksinya. Panitia ini kami memberi nama dengan “Ramadhan Di Kampung” Agak gila memang, pemilihan ketua langsung sekalian dengan membentuk kepanitiaan, tetapi hal itu bukan masalah buat kami, yang terpenting adalah misi kami bisa secepat mungkin berjalan.
       Dua minggu kedepannya kami berkumpul lagi melakukan evaluasi kepada penanggung jawab yang di PJ kan, sekalian malam itu kami langsung men setting agenda apa yang akan dilaksanakan dikampung nanti, yang pasti harus lebih kreatif dari sebelum-sebelumnya dan bisa memotivasikan masyarakat tentang pentingnya pendidkan. Dan agenda yang kami susun diantaranya Bakti Sosial, sharing pengalaman dari kami (Mahasiswa) kepada para siswa SMA dan Halal Bi Halal. Di dalam agenda Halal Bi Halal inilah yang kami memodifikasikan acara sebaik mungkin yang gunanya yaitu untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.
      Dalam melakukan sebuah kegiatan atau acara ada satu kebutuhan yang sangat prioritas, yah.. kebutuhan apalagi kalau bukan kebutuhan finansial. Waktu itu kami mencari anggarannya dengan membuat bazar dan meminta sumbangan secara sukarela kepada sesepuh kami. Dan alhamdulillah anggaran kami yang terkumpul sebesar 4 jutaan ini lebih dari cukup bagi kami untuk membuat sebuah kegiatan dengan gebrakan baru di masyarakat.
        Dikampung sudah tersebar isu bahwa kami akan membuat kegiatan yang spektakuler dikampung nanti, hal ini tentunya menjadi beban yang cukup luar biasa bagi kami, karena seandainya kalau agendanya tidak menarik bakalan menjadi bahan cerita yang tidak bakalan habis-habisnya, untuk itu kami harus bekerja ekstra demi mensukseskan agenda kami dikampung, sehingga menyiapkan segala hal-hal di ternate, mulai dari pembuatan spanduk, baleho, membuat rekaman pentas dan semua yang menyangkut kebutuhan kami.
        Saya waktu itu pulangnya paling terlambat karena masih ada amanah juga dikampus yang belum terselesaikan. Teman-teman yang lain sudah duluan pulang dikampung. Tetapi tanpa saya dikampung teman-teman saya yang lain sudah melaksanakan beragam macam agenda yang sesuai dengan rencana kami diawal, luar biasa semangat teman-teman, kepentingan kami saat itu Cuma satu yaitu memotivasikan masyarakat dengan para pelajar mengenai pentingnya pendidikan.
      Singkat cerita tibalah malam Halal Bi Halal ini merupakan acara puncak Ramadhan Di Kampung, malam Halal Bi Halal inilah kesempatan kami untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Sebelum-sebelumnya juga sudah sering di buat oleh para senior kami hanya saja konsep kami pada malam itu sangat berbeda mulai dari dekorasi panggung, acara-acara pendudukung kami persembahkan misalnya tarian daerah, hikmah Halal Bi Halal. Biasanya penceramah dulu dari anak kampung tapi pada saat itu kami mengundang salah penceramah dari Ternate, dan sebuah persembahan dari yang dibilang sangat luar biasa dari masyarakat yaitu Parodi kami yang berjudul Impian Anak Pesisir. Karena dalam parodi kami ini kami kemas sebaik mungkin untuk mencerahkan masyarakat. Alhamduillah tujuan kami tersampai dengan baik dimasyarakat saat itu dan apresiasi yang sangat luar biasa dari masyarakat kepada kami. Hasil kami berbau positif hal itu dilihat dari banyak anak kampung melanjutkan studi di perguruan tinggi. Dan di bulan Ramadhan 1433 H kemarin kami melakukan agenda yang sama dan mendapat apresiasi yang positif dari masyarakat kami berharap ditahun 2013 nanti lebih banyak lagi anak-anak dikampung kami yang pergi melanjutkan studi di perguruan tinggi.

Monday, September 24, 2012

"SAPU KECIL"

Angin lebih awal membersihkan kabut hitam di pagi hari. hijaunya taman kota memberikan pesona tersendiri. Dedaunan berguguran disana-sini. Pada hari itu dedaunan yang segarpun bertebaran dijalan-jalan, karena pada pagi itu benda yang berwarna mengeluarkan emosinya
       Aku baru saja selesai shalat subuh, dilanjutkan dengan tilawah beberapa lembar kitab Allah, hari berbeda dengan biasanya, selesai tilawah aku lanjutkan dengan lari-lari kecil, disepanjang baris pepohonan, namun seribu kali sayang pagi itu, cuaca tidak bersahabat sama sekali, kecepatan angin lari begitu cepat membuat setiap orang kedinginan ketika melakukan lari-lari kecil. Sesaat kemudian aku teringat dengan seorang bocah yang setiap paginya selalu dengan sapu kecilnya membersihkan daun-daun yang gugur di sepanjang baris pepohonan.
       “Ini hidup saya” ujarnya suatu waktu. Tentunya pernyataan seperti itu meninggalkan sejuta pertanyaan dalam benak pikiranku, sayang ia tak mau jika kuajak bercengkrama mengenai pekerjaannya diawal pembuka pagi itu.
Mungkinkah di suasana pagi yang tak indah ini bocah itu tetap dengan sapu kecilnya membersihkan daun-daun yang berguguran di sepanjang baris pepohonan?? Oh …tidak dia terlalu dini untuk melawan kedinginan. Kenapa pikiranku hanya kepada bocah itu yah… ah pusing amat sih… tapi aku tidak tega melihat bocah itu pada kondisi di awal sebelum mentari menyapa alam itu. Aku harus memastikan bocah itu bersama sapu kecilnya di baris pepohonan atau tidak.
Spontan aku keluar. Memandang langit dengan bulan yang cahayanya masih tampak serta gunung yang menjulang tinggi. Jalan raya pun kendaraan lewat satu dua tidak seperti biasanya ketika pembuka pagi seperti hari lainnya para ojek pun ramai tapi hari itu para ojek pun tak berani keluar.
Terlihat dari jauh sekitar 50 meter ada seorang anak dibawa umur 10 tahun, memakai topi berwarna hitam, celana training panjang, dilengkapi switer hijau dengan lengan panjang putih, begitu tenang membersihkan daun yang berguguran di sepanjang baris pepohonan menggunakan sapu kecilnya itu. “Ini pasti bocah itu” pikirku dalam hati.
         Gemuruh angin semakin kencang. Aku pun melangkah menuju anak di bawah umur 10 tahun itu. Ternyata benar dugaan ku tepat sasaran si bocah dengan sapu kecilnya yang setiap pagi selalu membersihkan daun-daun yang gugur di sepanjang baris pepohonan, terlihat serius membersihkan daun-daun yang gugur, aku pun berjalan mendekati bocah tersebut.
“Dek.. dek,..” Aku seperti menyapa batu karena tak sedikit pun dia menoleh untuk melihatku, “Dek, dek…” Aku kembali menyapanya tapi ko dia malah konsentrasi dengan pekerjaan itu sih.. panggilanku yang kedua kalinya tak sedikitpun ia respon lagi, membuatku kepikiran tak ambil pusing dengan bocah itu, aku balik ke rumah dengan membawa pulang kebencian, awalnya aku sangat iba dengan bocah tapi karena ulahnya yang seperti itu membuat aku berbalik arah.
        Mentari belum juga muncul, aku berjalan menuju rumahku dan meninggalkan bocah itu Sesampai aku di rumah aku duduk sejenak dan mengambil buku kesukaanku untuk membacanya, sudah 3 halaman telah aku lewati. Sejurus kemudian peristiwa yang baru terjadi tadi muncul di pkiranku yaitu mengenai bocah tadi, aku menyalahkan diriku sendiri kenapa yah membenci bocah itu padahalkan dia tidak bersalah hanya saja dia tidak merespon panggilanku. Astagfirullah..,
waktu sudah menunjukkan 06.55 WIT, hujan pun turun semakin deras, kasihan sekali bocah itu dia sedang berjuang melawan kedinginan,, mudah-mudahan dia sudah selesai membersihkan pekerjaannya, karena seperti hari biasanya pekerjaan paginya itu selesai pukul 06.30 wit.
***
          Keesokan harinya, kondisi alam seperti kemarin masih dengan hujan dibarengin dengan angin yang lari begitu cepat, memang di akhir-akhir tahun 2011 ini alam semakin mengeluarkan emosinya. kebiasaan setiap pagiku telah aku lakukan, begitu juga dengan bocah itu kebiasaan setiap pembuka paginya selalu menjadi sarapannya. Pagi ini harus aku menemuinya kembali dan dapat mengajaknya untuk bercengkrama. Sejurus kemudian aku keluar dengan memakai jeket, dari kejauhan sudah mulai terlihat bocah dengan sapu kecilnya itu kembali membersihkan daun-daun yang gugur di sepanjang baris pepohonan, dengan penampilan seperti hari biasanya. Langkah kaki semakin aku cepatkan dan merapat bocah itu.
          “Permisi dek, dek, dek,.” Panggilanku sepertinya dengan cepat di bawa pergi oleh angin, dia sama sekali tidak menghiraukanku, benar-benar aneh bocah ini, aku dengan cepat langsung balik dengan pulang membawa rasa penasaran yang tinggi terhadap bocah itu, apa yah yang kurang dariku sehingga dia tidak merespon sama sekali panggilanku, aku hanya berpositive thinking terhadap bocah itu, ini biar bagaimana ada yang salah dariku, aku kembali menyalahkan diriku.
***
          Dilangit Nampak indah bintang gemintang memberikan ke agungan di tambah dengan bulan yang sudah sempurna membuat lingkarannya, “assalatuhairum minannaum”… (shalat itu lebih baik dari pada tidur). Aku pun terbangun dari tidur lelap dengan suara muazin yang merdu itu, hampir semua menara-menara masjid dengan suara yang unik-unik dari muazin membuat suasana subuh menjadi indah dan ramai membelah shubuh. Hari itu juga tidak seperti beberapa hari kemarin dengan kondisi angin yang lari begitu cepat di tambah dengan hujan. ini benar rahmat Allah yang cukup luar biasa. Aku berjalan menuju masjid di kompleksku untuk melakukan kewajibanku sebagai seorang muslim. Selesai shalat subuh aku lanjut dengan tilawah beberapa kitab Allah selesai tilawah karena hari itu kesempatan bagiku untuk melakukan lari-lari kecil, karena sudah hampir dua minggu tidak melakukan lari-lari kecil yang menjadi agenda pagiku itu.
Aku pun keluar dan melakukan lari-lari kecil di sepanjang baris pepohonan, bukan Cuma aku yang melakukan hal itu, ada juga beberapa orang yang melakukan hal itu, dari jauh terlihat lagi bocah dan sapu kecilnya itu Nampak tenang, membersihkan daun-daun kering yang gugur, “ya Alloh semoga hari ini di suasana pembuka pagi yang indah ini aku bisa mengajak anak itu untuk bercengkrama”. Doaku dalam hati. Aku pun melakukan lari-lari kecil sesampai di bocah itu aku terus melanjutkan lari-lari kecil itu, nanti balik baru aku berbicara dengannya.
           Keringat segar pun mulai bercucuran, aku harus cepat-cepat balik agar bisa bertemu dengan bocah itu jangan sampai pekerjaannya selesai dia langsung pulang, spontan aku balik dan mendekati bocah itu, dengan tarik napas panjang bismillah.. hari ini suaraku harus bisa menyentuh hati nya agar dia bisa kuajak untuk berbicara. Aku berhenti dan berjalan menemuinya.
“Dek… Permisi, dek, Assalamu’alaikum Wr.. Wb..” Dia pun menoleh dan sambil menjawab salamku “Wa’alaykumussalam salam Wr.. Wb..” Alhamdulillah ya Allah dia mau respon panggilanku aku sejenak berpikir kenapa hari-hari kemarin dia tidak menghiraukan aku yah.. dan baru hari ini dia menghiraukanku, mungkin karena hari ini cuacanya bersahabat oh. Tidak, aku baru ingat hari-hari kemarin ketika aku menemuinya tidak menggunakan salam sehingga dia tidak mempedulikan aku, hanya karena salam saja dia tidak mempedulikanku. Subhanallah.. Aku kembali lanjutkan pembicaraan dengannya, dan menanyakan sesuai rencanaku beberapa hari kemarin,
“Nama adek siapa?” Tanyaku penasaran
           “Namaku mahdi kak..! Tapi biasanya dipanggil Dede” Dia menjawab tanpa berhenti menyapu.
“Oh. Iya dek, kaka mau nanya nih.. Sudah berapa lama yah dek melakukan pekerjaan ini? Emangnya dek tidak sekolah yah?? Trus orangtua ade pada kemana?. Maaf kakak banyak nanya, tapi itulah tujuan kakak menyapa ade, dan menjadi rasa pensaran kakak dalam beberapa hari kemarin.”
“Ini hidup saya kak. Ceritanya panjang kak”, Dia pun melepaskan sapu kecilnya itu dan menceritakan panjang lebar terkait dengan pekerjaan ini air mata pun menetes di pipinya yang imut itu, aku pun baru tahu bahwa bocah kecil ini melakukan pekerjaan semacam ini karena ayahnya yang sudah meninggal dua tahun silam ketika dia berumur 8 tahun, dan sekarang dia tinggal bersama dengan ibunya dan 2 orang adiknya yang 1 berumur 6 tahun dan yang satunya lagi berumur 3 tahun. Awalnya pekerjaan semacam ini dilakukan oleh ibunya hanya karena ibunya yang sudah hampir dua bulan terbaring di atas ranjang dan tak berdaya hingga pekerjaan ini di ambil alih oleh bocah ini, memang sungguh malang nasib bocah ini.

Friday, August 3, 2012

SEJARAH BERDIRINYA KABUPATEN KEPULAUAN SULA

 

Sejarah

MASA KERAJAAN
Sebelum kerajaan ternate menduduki Sula sitem pemerintahannya berbentuk kesatuan sosial yang bersifat organisasi masyarakat desa, dengan kepala pemerintahannya bergelar kepala soa dan sekaligus merupakan panglima perang.
Sula sendiri adalah nama yang berikan oleh sultan Babullah yang berarti menara atau tiang panjang , setelah melihat kondisi kepulauan yang datar atau rata. Penamaan ini pertama kali dilakukan saat ekspansi kekuasaan Sultan Ternate yang terjadi hingga kepulauan sula 1575. Di bawah kepemimpinan Sultan Babullah ekspansi ini juga menjadikan sistem pemerintahan di Kepulauan Sula mengalami perunbahan. Kepulauan Sula kemudian di pimpin oleh seorang Salahakan, dimana menjalankan pemerintahan dibantu oleh Sangaji-Sangaji dari 4 (empat) yalai terbesar di sula . Baik salahkan maupun Sangaji – Sangji semuanya dipilih dan diangkat atas prsetujuan Sultan. Ke-4 Suku yafai yaitu Yafai Fatce ,Yafai Fagudu ,Yafai Faahu dan Yafai Mangon .Yafai Fatce menempati wilayah barat pulau Sula Besi , bagian selatan di tempati Yafai Fagud dan bagian utara oleh Yafai Faahu. Sedangkan diBagian timur ditempati Yafai Mangon. Pada wilayah-wilaya ini mereka hidup berpencar Dan di pegunungan maupan di pesisir pantai dengan beberapa keluarga berdasar kepala soa-soa tertentu. Mereka kemudian dikenal dengan nama Matapia sua atau orang sula yang didalamnya termasuk masarakat fogi, yang waktu itu masi mendiami daerah pegunungan.

KOLONIAL BELANDA
Masuknya belanda pada tahun 1909, maka kepulauan Sula dijadikan Order Afdeeing dengan kepala pemerintahannya disebut Controler dan berkedudukan di Sanana. Berdirinya Onder Afdeeling dengan sendirinya mengahiri kekuasaan salahaka beserta Sangaji-Sangaji. Belanda kemudian membangun distrik-distrik yang diantaranya distrik Sanana, distrik Pas Ipa, distrik Kawalo, sedangkan fogi masuk kedalam distrik Sanana.
Guna menghindari perpecahan di tengah masyarakat akibat politik devide et impers yang sering diterapkan oleh Belanda. Maka timbullah keinginan untuk menyatukan diri dalam satu kesatuan wilayah. Melalui masyarakat, kepala-kepala sukunya tahun 1911 dan menyampaikan kepada Sultan dan Controller Belanda, maka disepakati bahwa kesatuan wilayah yafai-yafai tersebut di akui dan diberikan status hukum (semacam desa) sebagai suatu kesatuan masyarakat hukum adat.

PERJUANGAN MASYARAKAT SULA DAN HPMS DARI MASA KE MASA
Setelah kemerdekaan pemerintahan Indonesia kemudian merubah distrik-distrik tersebut menjadi kecamatan yaitu Kecamatan Sanana, Kecamatan Taliabu timur, dan Kecamatan Taliabu Barat. Yafai Fogi sandiri masuk kedalam wilayah Kecamatan Sanana setelah penduduknya pindah dari daerah pegunungan kedaerah pesisir pada tahun 1946. Proses yang panjang dan melelahkan menyertai pembentukan Kabupaten Kepulauan Sula berawal dari diutusnya dua orang putra sula yakni; H. Adam Yoisangadji (Alm) dan Yusuf Mayau (Alm) guna menghadap dan meminta presiden sukarno untuk dapat berkunjung ke kepulauan sula, setelah dalam kunjungan sebelumnya di tahun 1954 ke kabupaten Maluku utara hanya pulau Sula yang tidak dikujungi oleh Presiden Sukarno namun Presiden Sukarno berhalangan dan mengutu Wakil Presiden Drs. Muhammad Hatta ke Kepulauan Sula.
Saat Indonesia dalam kondisi tidak menentu tahun 1957 akibat pemberontakan di sana-sini guna memerdekakan diri dari republic. Masyarakat Maluku Utara tetap menuntut adanya pembentukan Maluku Utara menjadi daerah tingkat I beserta daerah-daerah tingkat I lainnya di Maluku Utara termasuk Kepulauan Sula perjuangan yang juga membutuhkan pengorbanan ini dimana tokoh politik dan aktivis pemekaran harus rela ditangkap dan diasingkan dipulau Nusakembangan. Peristiwa ini juga menyebabkan putusnya hubungan antara Sanana dengan Makasar yang merupakan pusat pergerkan dan perjuangan dari masyarakat kepulauan sula.
Menyikapi kondisi tersebut dibutuhkan sebuah wadah untuk tetap dapat terus memperjuangkan aspirasi masyarakat kabupaten kepulauan sula. Pada tanggal 29 september 1959 dikota Makassar lahirlah sebuah organisasi yakni Himpunan Pelajar Mahasiswa Sula (HPMS) sebagai tindak lanjut dari pertemuan yang di lakukan sebelumnya tanggal 15 september 1959 ikatan keluarga sula bersama beberapa pelajar dan mahasiswa sebagai elemen dalam pergerakan. Bukanlah sesuatu tanpa alasan. Pelajar dan mahasiswa dimassa itu dipandang masih mampu menjaga kemurnian gerakan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat Sula.
Keseriusan perjuangan masyarakat Sula dapat terliat jelas ketika pembangunan 15 rumah yang diperuntukan untuk pegawai. Yang kini dikenal dengan komplek perumahan daerah di Sanana. Pembangunan ini secara politis guna mendukung kebijakan pemekaran Maluku Utara dimana didalamnya Kepulauan Sula termasuk rancangan pemekaran dengan tingkat II Maluku Utara yang tertuang dalam SK Gubernur Maluku tanggal 6 Desember 1966. No; Des 15/3/66
Meskipun selalu kandas momentum-momentum perjuangan masyarakat Sula terus berlanjut diantaranya: pertama saat diadakan resolusi rakyat Kepulauan Sula tanggal 28 Desember 1971 yang memberi mandat kepada HPMS untuk menindaklanjuti resulusi tuntutan pembentukan Kabupaten Kepulauan Sula. kedua saat Bupati Maluku Utara Abbdullah Assagaf bersama DPRD Maluku Utara mengajukan proposal ke Gubernur Maluku mengenai rencana pemekaran kabupaten termasuk di antaranya Kabupaten Kepulauan Sula
Melalui rekomendasi yang dikeluarkan DPRD Kabupaten Maluku Utara dan DPRD provinsi Maluku Utara dan pembahasan yang di lakukan hngga di tingkat komisi II DPR RI. Maka akhirnya melalui sidang paripurna DPR RI tanggal 27 Januari 2003, DPR RI mengesahkan undang-undang pembentukan 25 kabupaten kota di 10 provinsi termasuk termasuk didalamnya Kabupaten Kepulauan Sula.



Arti Logo


PENJELASAN LAMBANG
Lambang Daerah Kabupaten Kepulauan Sula bernama “Juanga” yang diambil dari nama perahu budaya yang dipercayai masyarakat Kepulauan Sula sejak dahulu kala, sebagai transportasi antar pulau, armada perang melawan penjajah maupun pengamanan territorial, serta di pergunaan ntuk menyerahkan upeti kepada kesultanan ternare sebagai salah satu wujud kepatuhan terhadap wilayah hukum adat.
LAMBANG
1. Lambang daerah berbentuk jantung manusia mengandung makna, apabila daerah kabupaten kepulauan sula itu seumpama tubuh manusia, maka logo inilah jantungnya yang merupakan suatu alat vital dimana senantiasa memompakan darah keseluruh tubuh jasmani itu bisa hidup selama nyawa masih ada dikandung badan.
2. Lambang daerah dengan garis tepi berwarna merah sebagai perlindungan yaitu sama-sama mempertahankan kabupaten kepulauan sula dari berbagai ancaman, baik yang datang dari luar maupun yang dari dalam serta refleksi terhadap kemandirian daerah dan bangsa, sebagai jiwa nasional, cinta tanah air dan rasa kebangsaan yang kokoh.
3. Didalam bingkai bersudut lima terdapat:
a. Sebuah bintang berwarna kuning emas.
b. Tiga puluh satu helai daun kelapa berwarna kuning, pada sisi kiri dan kanan lambang.
c. Tiga buah pulau berwarna coklat dan hijau
d. Satu buah perahu berwarna coklat hitam, dan tiga buah dayung berwarna hitam putih
e. Tali berbentuk lingkaran berwarna merah dan putih
f. Lima buah gelombang berpuncak lima berwarna putih pada bagian bawah perahu
g. Tulisan “DAD HIA TED SUA” berwarna hitam pada pita berwarna kuning dan merah.
h. Angka 2003 pada bagian bawah tulisan DAD HIA TED SUA.

ARTI DAN MAKNA
1. Bintang berwarna kuning emas melambangkan sila pertama dari Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, bermakna ketuhanan yang maha esa, maha suci, yang telah melimpahkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup umat manusia, yang merupakan gambaran bahwa masyarakat kabupaten kepulauan sula juga percaya dan beriman kepada tuhan yang maha esa yang tercermin dalam kehidupan bermasyarakat yang dilandasi dengan penghayatan dan pengamalan ajaran agama.
2. Tiga puluh satu helai kelapa berwana kuning pada sisi kiri dan kanan lambang, bermakna kelapa merupakan komoditi umum serta merupakan salah satu sumber kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat kabupaten kepulaua sula. Angka 31 melambangkan tanggal peresmian kabupaten kepulauan sula.
3. Tiga puluh berwarna coklat dan hijau bermakna Kepulauan Sula terdiri dari 3 pulau besar yaitu Mangoli, Taliabu dan Sulabesi merupakan suatu Kesatuan Wilayah, budaya, dan adat yang dilandasi dengan semangat persaudaraan dan kebersamaan, sepakat bersatu dengan hati yang suci dan ikhlas merupakan modal utama masyarakat Kepulauan Sula menjadi daerah yang makmur dan sejahtera, serta sebuah daerah yang subur dan damai dilandasi dengan sikap religius.
4. Perahu berwarna coklat dan hitam serta tiga buah dayung berwarna hitam putih, bermakna kekuatan masyarakat Kepulauan Sula dijiwai rasa kebersamaan, berani mengarungi bahtera kehidupan tetapi tetap waspada terhadap segala bentuk ancaman dan gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam serta selalu tegas dalam mempertahankan keutuhan Kabupaten Kepulauan Sula, dengan senantiasa mengharapkan Keridhaan Allah SWT.
5. Bintang Cakrawala biru muda dan biru tua, pada garis batasnya terletak 3 pulau mempunyai makna letak geografis Kepulauan Sula dari Tanjung Waka hingga Tanjung Lifmatola, dihubungkan oleh laut dengan segala potensinya, yang walaupun terpisah pulau namun keteguhan hati, kesabaran serta kearifan masyarakat tetap bersatu dalam bingkai DAD HIA TED SUA.
6. Tali berbentuk lingkaran berwarna merah dan putih melambangkan persatuan, bermakna sebagai suatu kekuatan moral bagi masyarakat yang berdomisili di kabupaten Kepulauan Sula yang walaupun berbeda-beda Agama, Adat Istiadat, Suku, namun atas dasar persaudaraan dan kekeluargaan mereka dapat bersatu dan berjuang bersama-sama membangun negeri ini untuk menggapai masa depan yang lebih baik yang dicita-citakan.
7. Lima gelombang berwarna putih dibawah perahu Juanga bermakna bahwa dalam memperjuangkan pemekaran Kabupaten Kepulauan Sula selama ini dan langkah kehidupan kita kedepan sudah tentu mengalami berbagai halangan, hambatan, cobaan, tantangan dan godaan, namun Alhamdulillah dikabulkan oleh Allah SWT, sehingga sukseslah menjadi Kabupaten Kepulauan Sula yang peresmiannya pada bulan ke 5 tahun 2003.
8. Tulisan DAD HIA TED SUA berwarna hitam dari bahasa Sula yang berarti “Bersatu Angkat Sula”, umumnya telah dipahami oleh masyarakat yang merupakan motto lambang Daerah bermakna keutuhan masyarakat Kepulauan Sula sejak dahulu kala dijiwai rasa persatuan, kebersamaan, gotong royong dalam suatu bahtera kehidupan dengan hati suci dan ikhlas serta rela berkorban untuk kepentingan bersama walaupun berbeda Agama, Adat Istiadat, Suku dan lain-lain sehingga seberat apapun tantangan yang dihadapi akan menjadi ringan.
9. Angka 2003 yang terletak dibawah tulisan DAD HIA TED SUA bermakna tahun lahirnya kabupaten Kepulauan Sula.

LAMBANG
Lambang Daerah memantulkan berbagai jalinan warna yang serasi dengan maknanya :
1. Kuning bermakna kemakmuran, kesejahteraan, dan kematangan.
2. Coklat bermakna ketegasan.
3. Putih bermakna kesucian, keikhlasan dan kerelaan.
4. Hijau bermakna kesuburan, kedamaian dan kerelaan.
5. Merah bermakna keberanian.
6. Hitam bermakna kewaspadaan, kekuatan dan ketegasan.

sumber: http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/82/name/maluku-utara/detail/8205/kepulauan-sula

Friday, February 3, 2012

"terjebak dengan palestina"

Ufuk bersemburat merah, petang tinggal beberapa menit menyerahkan tongkat hari ke tangan maghrib, sepasang kelelawar bergandeng terbang dengan ikhtiar mencari buah-buahan. Lantunan azan Bergema di menara-menara kota, kesibukkan orang-orang dengan kerapian menuju Rumah Allah nan Agung itu, Hal serupa pun terjadi di kampus ternama itu. Aktivis Dakwah Kampus dengan ciri khas mereka (celana kain dan Baju koko), berbondong-bondong keluar dari sekret menuju masjid yang penuh mubarakoh. Namun dari kejauhan separoh Aktivis Dakwah sudah berada di teras masjid.
 ###
           Ospek baru berakhir kemarin, masih terasa letih seluruh jiwaku, bahkan inflensa dan batuk pun hadir juga menemaniku, jasadku merasa ada orang yang sedang menusuk dengan jarum, mungkin karena aku baru selesai di godok oleh senior-senior pada saat Ospek. Aku mempercepat langkahku, karena azan hampir selesai. 
###
           “Assalmua’alaikum warahmatullah….. Assalamu’alaikum warahmatullah…..” salam dari imam yang memimpin shalat pada saat itu. Sejurus kemudian selesai shalat berjamaah mereka bergegas mengambil mushaf masing-masing dan membacanya, aku duduk termenung dan hanya bisa melihat bibir mereka bergetar lirih melantunkan ayat-ayat Alqur’an. disudut kanan masjid terlihat juga salah satu pemuda, nampaknya dia juga MAHARU (mahasiswa baru), hal serupa pun yang dia lakukan yaitu hanya bisa duduk dan memasang kuping mendengar lantunan ayat-ayat Allah dari para Aktivis Dakwah. Aku berdiri dan merapat ke pemuda itu. 
         “ kamu mahasiswa baru yah..?” tanyaku. “iya saya Mahasiswa baru. Lalu kamu??” pemuda tersebut kembali bertanya kepadaku. “ saya juga mahasiswa baru. Ngomong-ngomong nama kamu siapa Fakultas apa dan prodi apa???” aku kembali bertanya penasaran. “oh.. saya Surandi tapi teman-teman biasanya menyapa saya dengan Andi. Fakultas Ekonomi, prodi Akutansi. Kalau gitu nama kamu siapa?”.” Kalau saya Farit tapi biasanya dipanggil Ari”. Terjadi perbincangan yang cukup lama antara Farit dan Surandi. 
             Nampaknya para Aktivis Dakwah sudah selesai tilawah dan mereka keluar dan duduk di teras masjid. Aku dan Andi pun bergegas keluar dan duduk bersama para aktivis Dakwah. Satu persatu para aktivis dakwah memberikan tangan untuk berkenalan dengan kami berdua pada saat itu. yang aku kenal barulah Ka Ato. Ka Ato ini adalah seniorku di Fisika. Dialah yang selalu menyelamatiku dari senior-seniorku yang ganas pada waktu OSPEK. “ besok ini sasaran kita mulai dari mana??” (pembicaraan mereka), nampaknya mereka lagi mensetting sesuatu (gumamku dalam hati),” isu yang ada skarang lagi hangat-hangatnya karena hamper di seluruh stasiu tv berita utamanya mengenai palestina” ungkap salah satu dari kakak-kakak. 

            Ternyata dugaanku benar yaitu mereka lagi mensetting sesuatu yaitu terkait dengan palestina, aku menjadi heran kenapa yah.. palestina yang menjadi isu hebat, sebenarnya apa sih keistimewaan palestina?. saat itu di media cetak maupun elektronik kabar dari dunia Islam di palestina negeri para al Anbiya saudara-saudara kita kembali di serang oleh zionis Israel. Sejurus kemudian aku dan andi pun pamit untuk pulang. Rasa penasaran mulai terpancar di wajahku, “eh.. andi tadi kamu dengarkan apa yang dibicarakan oleh kakak-kakak tadi??” iya aku dengar, mereka membicarakan mengenai palestina, emangnya kenapa?? Wajah kamu nampak penasaran aja sih..!!”iya aku pensaran kok malah palestina yang dimikirin sih, padahal kan masalah di negeri saja belum selesai, korupsi dimana-mana, angka kemiskinan semakin bertambah, mafia-mafia di bidang hukum semakin berani menunjukkan kesalahannya, waduh.. waduh.. waduh. Ada-ada saja mereka ini malah mikirin negara lain”. “Iya yah.. kamu benar juga Ari. Rentetan permasalahan yang terjadi di negeri ini saja tak terselesaikan kok mereka malah mikirin palestina” dengan wajah heran. 
               Lampu-lampu jalan menerangi ruas kota, kendaraan roda dua dan empat berlalulalang. Ari dan Andi yang berjalan bersama-sama sambil membicarakan mengenai topik pembicaraan di masjid kampus tadi belum usai. Di depan sudah terlihat sebuah rumah yang sangat mewah. Ari yang tinggal di kos-kosan di belakang sebuah rumah mewah di komplex tersebut. “eh aku duluan yah… sampai ketemu besok di kampus ” tutur Ari sambil jabat tangan. “ pesona mentari di pagi itu Nampak indah, memberikan peluang buat para ojeg untuk mencari uang setorannya, karena tidak seperti biasanya jalan-jalan selalu di borong oleh air hujan. Namun cuaca yang indah berbeda dengan di kampus Ari, kabut hitam menutupi area kampus. Ari pun berjalan memasuki areal ke kampus. Ternyata kabut hitam itu adalah kabut hasil dari pembakaran ban bekas dari sekelompok mahasiswa yang melakukan aksi mengenai permasalahan yang terjadi di birokrat. Aku yang waktu itu masih hijau tentunya terpengaruh juga dengan isu yang di angkat oleh kakak-kakak senior mereka yaitu mengenai fasilitas kampus seperti perpustakaan, internet hingga ingin menurunkan salah satu pimpinan fakultas. 
         “hmm… benar-benar berani yah mereka ini” gumamku dalam hati. Rasa penasaran aku mengenai pembicaraan K’ato dan teman-temannya itu, membuat Aku bergegas dan ingin menemui k’ato untuk menanyakan kenapa kakak-kakak aktivis dakwah begitu care dengan palestina. Aku pun berjalan meninggalkan tempat aksi. Di kejauhan seorang mahasiswa begitu rapi dengan batik dan celana kain warna hitam duduk di pendopo sambil membaca buku begitu serius. Nampaknya itu k,ato. Aku pun mendekati seniorku itu. 
          “Asslamu’alaikum” “Walaikumsalam eh… ari gimana kabar??? (sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan). “Alhamdulillah baik kak…! Kak sendiri gimana kabarnya??” “yah.. seperti yang ari lihat hari ini, masih tetap segar” “Eh, kak.. aku sih sebenarnya mau nanya sesuatu ke kakak” Tanya ku. “iya mau nanya apa silahkan di Tanya.. kalau kakak bisa jawab insya Alloh kakak akan jawab, tetapi kalau tidak kita sama-sama nyari jawabannya”. “tapi ini bukan mengenai perkuliahan. Tidak apa-apa kan?”. “iya Tanya aja.. buat kakak penasaran aja nih.. ??” “begini kak.. semalam waktu selesai shalat maghrib, aku sempat mendengar pembicaraan kakak dan teman-teman kakak di teras masjid yang isi pembicaraannya mengenai palestina yang begitu serius, yaitu terkait dengan penggalangan dana, membuat spanduk save palestina dan pokoknya banyak banget deh… yang kakak membicarakan tentang palestina, sebenarnya kenapa sih sehingga di kakak dan teman-teman kakak yang tergabung di organisasi UKM Kerohanian Islam atau yang masyarakat kampus sering sebut namanya LDK kenapa saking pedulinya terhadap palestina??? Sedangkan permasalahan di Negara kita saja begitu banyak, 1 masalah selesai tumbuh lagi seribu masalah”. Kenapa kak? “oh… mengenai itu, begini Ari kenapa kita begitu peduli terhadap palestina. 
              Pertama, Undang-Undang Dasar 1945 telah tercantum bahwa penjajahan di atas dunia harus di hapuskan, nah masalah yang terjadi di palestina sana mereka di jajah oleh zionis Israel. Kedua, kata Rasullah saw, kita umat islam ini di ibaratkan seperti satu tubuh apabila yang lain sakit maka yang lain merasakannya, di palestina sana yang saat ini dibantai adalah saudara-saudara kita, dipandang bulu apakah anak-anak atau pun para wanita, tentara zionis Israel sapu rata. ketiga, di palestina sana terdapat masjid Al Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat islam yang saat ini ingin dirobohkan oleh zionis israel, keempat, hak-hak warga palestina di rampas secara paksa oleh orang Israel, tanah mereka di ambil dan kemudian di bangun rumah secara illegal, jika warga melakukan perlawanan yaitu hanyalah dengan menggunakan batu, namun yang lebih sadisnya lagi yang melakukan perlawanan itu bukan saja orang dewasa melainkan juga anak-anak yang masih sangat dini, namun subhanallah sekali mental mereka seperti baja demi melindungi masjid Al Aqsa dan tanah milik mereka, hal ini bukan baru terjadi pada tahun 2009 ini melainkan sudah berpuluh-puluh tahun yaitu sejak deklarasinya berdiri Negara Israel di palestina pada tahun 1948, ini juga merupakan perang dan konspirasi paling lama terhadap suatu wilayah atau Negara di abad modern ini” 
          “begitulah ari kenapa kita begitu peduli terhadap palestina orang di luar islam saja peduli apalagi kita yang selaku orang islam. hanya orang-orang yang tidak mempunyai hatilah yang merasa tidak peduli terhadap permasalahan ini, tapi kita tentunya berpikir positif saja saudara-saudara kita yang kurang peduli terhadap hal ini.” Dan perlu ari tahu bahwa sebetulnya kakak dan teman-teman kakak di LDK juga sangat peduli terhadap negeri ini, misalnya masalah mengenai korupsi dan lain-lain sebagainya. Ari mengangguk-ngangguk kepala ketika penjelasan yang di sampaikan oleh K.ato. 
          “ oh… begitu yah… aku baru tahu ini nih kak… makasih banyak yah kak, pantasan aja yah.. kakak-kakak begitu serius dengan masalah ini, dan bahkan saya sempat dengar semalam cita-cita kakak dan teman-teman kakak ingin mengumpulkan dana sebesar 1 Miliar untuk warga palestina, Subnallah yah..” “ iya ari insya Alloh mohon do’anya, sehingga bisa terkumpul, karena yang ingin kumpul ini bukan hanya kakak dan teman-teman kakak di kampus ini melainkan di seluruh Indonesia mempunyai cita-cita yang sama dengan niat hanya semata-mata kepada Allah SWT.” 
       “Oh.. iya kak saya ada mau masuk kuliah, sampai ketemu yah kak..” Aku pun berjalan meninggalkan k.ato dan menuju ruang kuliah aku di sebelah selatan. Rasa penasaranku telah hilang, setelah di jelaskan dengan lugas dan jelas oleh k.ato mengenai keistimewaan palestina. Disaat itulah aku mulai tertarik dengan UKM Kerohanian Islam, akhirnya akupun memutuskan untuk bergabung dengan mereka. Palestinalah yang mengantarkanku ke jalan yang tidak semua orang mampu melaluinya itu. Aku sungguh terjebak dengan Palestina.

Saturday, January 14, 2012

Senja Di Pelabuhan kecil

Samudra biru kian meluas.. 
Mengililingi pulau-pulau 
Dari kejauhan bahtera dengan kemegahannya membelah laut.. 
Aku duduk di pelabuhan kecil Menikmati indahnya senja.. 
Mentari sesaat lagi masuk ke perut bumi.. 
Desir ombak dilaut memecahkan suasana senja.. 
Angin sepoi-sepoi menyapaku.. 
Tampak tegar aku di pelabuhan kecil.. 
Puing-puing meramaikan laut… 
Nyiur melambai-lambai Pasir putih di seberang sana.. 
Tongkat hari sebentar lagi di berikan kepada tangan maghrib..  
Mengenangmu di pelabuhan kecil..

Sunday, January 1, 2012

KEPRIBADIAN BARU


Gamalama kota baru, buang lama ganti baru. Suatu istilah yang karap kita dengar ungkapan yang perlu ada di hati-hati kita, sebuah kalimat yang sangat sederhana tapi sangat bermakna, bila kita mencermati secara mendalam. Yang dimaksud dengan buang lama ganti baru ini bukan berarti semua tindakan yang kita lakukan yang dapat menyenangkan orang banyak kita ganti dengan membuat orang banyak tidak menyukai kita akan tetapi yang dimaksud disini yaitu tindakan-tindakan atau sifat-sifat yang dapat membuat orang lain tidak senang atau dapat menyakiti hati mereka kita rubah secara perlahan-lahan, kita perbaiki sedikit demi sedikit hingga hingga perubahan itu muncul dengan sendirinya. Dan bila tindakan kita itu sudah baik maka kita harus lebih baik lagi sehingga ada warna tersendiri dalam pribadi kita bila orang lain melihatnya. 
Dari waktu ke waktu, episode ke episode sama sekali tidak ada perubahan di dalam diri kita berarti kita adalah orang yang rugi, kita adalah orang yang terbelakangi karena kesempatan kita terbuang percuma-percuma, peluang kita di sia-siakan. Sama halnya dengan kita membuang garam di laut Untuk menjadi kepribadian yang baru tidak lah muda seperti membolak-balik telapak tangan, akan tetapi kita harus ketahui langkah-langkah untuk menjadi pribadi yang baru. Ini mungkin menurut penulis secara pribadi 
Pertama, kita harus bermuhasabah, mengevaluasi diri kita, melihat kebelakang. Waktu kemarin apa yang masih kurang pada diri kita, dengan cara belajar untuk mendengar dalam artian menyuruh orang untuk menilai diri kita, menerima kritikan-kritikan yang bersifat membangun bukan malah mematikan karakter kita dan bila itu mematikan karakter kita jangan kita terima tetapi kita sampingkan saja agar kita tidak terobsesi. Kedua, mempunyai komitmen yang perlu di tanam dijiwa-jiwa kita, cita-cita ingin melakukan perubahan dalam diri kita, sehingga dapat membakar semangat kita agar`kepribadian baru itu bisa muncul, bisa terlihat di wajah kita sehingga kita tampil dengan warna baru. Ketiga, kita harus berusaha semampu tenaga kita, “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan, yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia (Q.S Ar Ra’ad 11). bila tidak berubah secara kolektif paling tidak sedikit agar kita tidak menjadi orang-orang yang rugi. Semoga di tahun baru 2012 kita jadikan ajang untuk membenahi diri kita, bukan malah merusak kembali diri kita.