Friday, February 3, 2012

"terjebak dengan palestina"

Ufuk bersemburat merah, petang tinggal beberapa menit menyerahkan tongkat hari ke tangan maghrib, sepasang kelelawar bergandeng terbang dengan ikhtiar mencari buah-buahan. Lantunan azan Bergema di menara-menara kota, kesibukkan orang-orang dengan kerapian menuju Rumah Allah nan Agung itu, Hal serupa pun terjadi di kampus ternama itu. Aktivis Dakwah Kampus dengan ciri khas mereka (celana kain dan Baju koko), berbondong-bondong keluar dari sekret menuju masjid yang penuh mubarakoh. Namun dari kejauhan separoh Aktivis Dakwah sudah berada di teras masjid.
 ###
           Ospek baru berakhir kemarin, masih terasa letih seluruh jiwaku, bahkan inflensa dan batuk pun hadir juga menemaniku, jasadku merasa ada orang yang sedang menusuk dengan jarum, mungkin karena aku baru selesai di godok oleh senior-senior pada saat Ospek. Aku mempercepat langkahku, karena azan hampir selesai. 
###
           “Assalmua’alaikum warahmatullah….. Assalamu’alaikum warahmatullah…..” salam dari imam yang memimpin shalat pada saat itu. Sejurus kemudian selesai shalat berjamaah mereka bergegas mengambil mushaf masing-masing dan membacanya, aku duduk termenung dan hanya bisa melihat bibir mereka bergetar lirih melantunkan ayat-ayat Alqur’an. disudut kanan masjid terlihat juga salah satu pemuda, nampaknya dia juga MAHARU (mahasiswa baru), hal serupa pun yang dia lakukan yaitu hanya bisa duduk dan memasang kuping mendengar lantunan ayat-ayat Allah dari para Aktivis Dakwah. Aku berdiri dan merapat ke pemuda itu. 
         “ kamu mahasiswa baru yah..?” tanyaku. “iya saya Mahasiswa baru. Lalu kamu??” pemuda tersebut kembali bertanya kepadaku. “ saya juga mahasiswa baru. Ngomong-ngomong nama kamu siapa Fakultas apa dan prodi apa???” aku kembali bertanya penasaran. “oh.. saya Surandi tapi teman-teman biasanya menyapa saya dengan Andi. Fakultas Ekonomi, prodi Akutansi. Kalau gitu nama kamu siapa?”.” Kalau saya Farit tapi biasanya dipanggil Ari”. Terjadi perbincangan yang cukup lama antara Farit dan Surandi. 
             Nampaknya para Aktivis Dakwah sudah selesai tilawah dan mereka keluar dan duduk di teras masjid. Aku dan Andi pun bergegas keluar dan duduk bersama para aktivis Dakwah. Satu persatu para aktivis dakwah memberikan tangan untuk berkenalan dengan kami berdua pada saat itu. yang aku kenal barulah Ka Ato. Ka Ato ini adalah seniorku di Fisika. Dialah yang selalu menyelamatiku dari senior-seniorku yang ganas pada waktu OSPEK. “ besok ini sasaran kita mulai dari mana??” (pembicaraan mereka), nampaknya mereka lagi mensetting sesuatu (gumamku dalam hati),” isu yang ada skarang lagi hangat-hangatnya karena hamper di seluruh stasiu tv berita utamanya mengenai palestina” ungkap salah satu dari kakak-kakak. 

            Ternyata dugaanku benar yaitu mereka lagi mensetting sesuatu yaitu terkait dengan palestina, aku menjadi heran kenapa yah.. palestina yang menjadi isu hebat, sebenarnya apa sih keistimewaan palestina?. saat itu di media cetak maupun elektronik kabar dari dunia Islam di palestina negeri para al Anbiya saudara-saudara kita kembali di serang oleh zionis Israel. Sejurus kemudian aku dan andi pun pamit untuk pulang. Rasa penasaran mulai terpancar di wajahku, “eh.. andi tadi kamu dengarkan apa yang dibicarakan oleh kakak-kakak tadi??” iya aku dengar, mereka membicarakan mengenai palestina, emangnya kenapa?? Wajah kamu nampak penasaran aja sih..!!”iya aku pensaran kok malah palestina yang dimikirin sih, padahal kan masalah di negeri saja belum selesai, korupsi dimana-mana, angka kemiskinan semakin bertambah, mafia-mafia di bidang hukum semakin berani menunjukkan kesalahannya, waduh.. waduh.. waduh. Ada-ada saja mereka ini malah mikirin negara lain”. “Iya yah.. kamu benar juga Ari. Rentetan permasalahan yang terjadi di negeri ini saja tak terselesaikan kok mereka malah mikirin palestina” dengan wajah heran. 
               Lampu-lampu jalan menerangi ruas kota, kendaraan roda dua dan empat berlalulalang. Ari dan Andi yang berjalan bersama-sama sambil membicarakan mengenai topik pembicaraan di masjid kampus tadi belum usai. Di depan sudah terlihat sebuah rumah yang sangat mewah. Ari yang tinggal di kos-kosan di belakang sebuah rumah mewah di komplex tersebut. “eh aku duluan yah… sampai ketemu besok di kampus ” tutur Ari sambil jabat tangan. “ pesona mentari di pagi itu Nampak indah, memberikan peluang buat para ojeg untuk mencari uang setorannya, karena tidak seperti biasanya jalan-jalan selalu di borong oleh air hujan. Namun cuaca yang indah berbeda dengan di kampus Ari, kabut hitam menutupi area kampus. Ari pun berjalan memasuki areal ke kampus. Ternyata kabut hitam itu adalah kabut hasil dari pembakaran ban bekas dari sekelompok mahasiswa yang melakukan aksi mengenai permasalahan yang terjadi di birokrat. Aku yang waktu itu masih hijau tentunya terpengaruh juga dengan isu yang di angkat oleh kakak-kakak senior mereka yaitu mengenai fasilitas kampus seperti perpustakaan, internet hingga ingin menurunkan salah satu pimpinan fakultas. 
         “hmm… benar-benar berani yah mereka ini” gumamku dalam hati. Rasa penasaran aku mengenai pembicaraan K’ato dan teman-temannya itu, membuat Aku bergegas dan ingin menemui k’ato untuk menanyakan kenapa kakak-kakak aktivis dakwah begitu care dengan palestina. Aku pun berjalan meninggalkan tempat aksi. Di kejauhan seorang mahasiswa begitu rapi dengan batik dan celana kain warna hitam duduk di pendopo sambil membaca buku begitu serius. Nampaknya itu k,ato. Aku pun mendekati seniorku itu. 
          “Asslamu’alaikum” “Walaikumsalam eh… ari gimana kabar??? (sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan). “Alhamdulillah baik kak…! Kak sendiri gimana kabarnya??” “yah.. seperti yang ari lihat hari ini, masih tetap segar” “Eh, kak.. aku sih sebenarnya mau nanya sesuatu ke kakak” Tanya ku. “iya mau nanya apa silahkan di Tanya.. kalau kakak bisa jawab insya Alloh kakak akan jawab, tetapi kalau tidak kita sama-sama nyari jawabannya”. “tapi ini bukan mengenai perkuliahan. Tidak apa-apa kan?”. “iya Tanya aja.. buat kakak penasaran aja nih.. ??” “begini kak.. semalam waktu selesai shalat maghrib, aku sempat mendengar pembicaraan kakak dan teman-teman kakak di teras masjid yang isi pembicaraannya mengenai palestina yang begitu serius, yaitu terkait dengan penggalangan dana, membuat spanduk save palestina dan pokoknya banyak banget deh… yang kakak membicarakan tentang palestina, sebenarnya kenapa sih sehingga di kakak dan teman-teman kakak yang tergabung di organisasi UKM Kerohanian Islam atau yang masyarakat kampus sering sebut namanya LDK kenapa saking pedulinya terhadap palestina??? Sedangkan permasalahan di Negara kita saja begitu banyak, 1 masalah selesai tumbuh lagi seribu masalah”. Kenapa kak? “oh… mengenai itu, begini Ari kenapa kita begitu peduli terhadap palestina. 
              Pertama, Undang-Undang Dasar 1945 telah tercantum bahwa penjajahan di atas dunia harus di hapuskan, nah masalah yang terjadi di palestina sana mereka di jajah oleh zionis Israel. Kedua, kata Rasullah saw, kita umat islam ini di ibaratkan seperti satu tubuh apabila yang lain sakit maka yang lain merasakannya, di palestina sana yang saat ini dibantai adalah saudara-saudara kita, dipandang bulu apakah anak-anak atau pun para wanita, tentara zionis Israel sapu rata. ketiga, di palestina sana terdapat masjid Al Aqsa yang merupakan kiblat pertama umat islam yang saat ini ingin dirobohkan oleh zionis israel, keempat, hak-hak warga palestina di rampas secara paksa oleh orang Israel, tanah mereka di ambil dan kemudian di bangun rumah secara illegal, jika warga melakukan perlawanan yaitu hanyalah dengan menggunakan batu, namun yang lebih sadisnya lagi yang melakukan perlawanan itu bukan saja orang dewasa melainkan juga anak-anak yang masih sangat dini, namun subhanallah sekali mental mereka seperti baja demi melindungi masjid Al Aqsa dan tanah milik mereka, hal ini bukan baru terjadi pada tahun 2009 ini melainkan sudah berpuluh-puluh tahun yaitu sejak deklarasinya berdiri Negara Israel di palestina pada tahun 1948, ini juga merupakan perang dan konspirasi paling lama terhadap suatu wilayah atau Negara di abad modern ini” 
          “begitulah ari kenapa kita begitu peduli terhadap palestina orang di luar islam saja peduli apalagi kita yang selaku orang islam. hanya orang-orang yang tidak mempunyai hatilah yang merasa tidak peduli terhadap permasalahan ini, tapi kita tentunya berpikir positif saja saudara-saudara kita yang kurang peduli terhadap hal ini.” Dan perlu ari tahu bahwa sebetulnya kakak dan teman-teman kakak di LDK juga sangat peduli terhadap negeri ini, misalnya masalah mengenai korupsi dan lain-lain sebagainya. Ari mengangguk-ngangguk kepala ketika penjelasan yang di sampaikan oleh K.ato. 
          “ oh… begitu yah… aku baru tahu ini nih kak… makasih banyak yah kak, pantasan aja yah.. kakak-kakak begitu serius dengan masalah ini, dan bahkan saya sempat dengar semalam cita-cita kakak dan teman-teman kakak ingin mengumpulkan dana sebesar 1 Miliar untuk warga palestina, Subnallah yah..” “ iya ari insya Alloh mohon do’anya, sehingga bisa terkumpul, karena yang ingin kumpul ini bukan hanya kakak dan teman-teman kakak di kampus ini melainkan di seluruh Indonesia mempunyai cita-cita yang sama dengan niat hanya semata-mata kepada Allah SWT.” 
       “Oh.. iya kak saya ada mau masuk kuliah, sampai ketemu yah kak..” Aku pun berjalan meninggalkan k.ato dan menuju ruang kuliah aku di sebelah selatan. Rasa penasaranku telah hilang, setelah di jelaskan dengan lugas dan jelas oleh k.ato mengenai keistimewaan palestina. Disaat itulah aku mulai tertarik dengan UKM Kerohanian Islam, akhirnya akupun memutuskan untuk bergabung dengan mereka. Palestinalah yang mengantarkanku ke jalan yang tidak semua orang mampu melaluinya itu. Aku sungguh terjebak dengan Palestina.