Wednesday, November 14, 2012

Aku Dan Paguyubanku

          Ini awal digenerasi kami anak pesisir, karena sebelum-sebelumnya di pelopori oleh para senior-senior kami yang sangat luar biasa, kami banyak mengambil contoh dari mereka, yang mana pada saat liburan mereka pulang kekampung kami untuk membuat kegiatan yang bersifat ilmiah. Yang mana tujuannya yaitu untuk memotivasi pelajar termasuk saya saat itu dan orang-orang tua dalam hal ini seluruh masyarakat di desa kami mengenai dunia pendidikan. Dan itu berefek kepada saya dan juga teman-teman saya yang lain sehingga melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Sebelumnya kami perkenalkan dulu nama paguyuban kami. Nama paguyuban kami yaitu Ikatan Pelajar Mahasiswa Pas-Ipa atau disingkat dengan IPMP, yang berdiri sejak tahun 2001 di kota ternate. Tujuannya yaitu untuk merangkum para pelajar dan mahasiswa yang berasal dari pas-ipa (nama desa kami) yang gunanya untuk saling silaturahim, sharing dan memikirkan bagaimana membangun bangsa dari desa.
          “Sekali dayun terayun pantang surut membalik haluan” ini adalah motto dari paguyuban kami yang mempunyai arti ketika sudah keluar dari kampung untuk pergi menuntut ilmu maka pulang harus berhasil tidak ada kata tidak berhasil seandainya tidak berhasil maka silahkan balik haluan. Balik haluan disini artinya tidak usah balik ke kampung karena itu akan menjadi contoh yang buruk di masyarakat. Motto inilah yang menjadi beban, beban untuk memompa semangat anak-anak dikampung kami ketika pergi menuntut ilmu.
          Itu sedikit perkenalan dari paguyuban kami, selanjutnya saya akan berbicara mengenai generasi kami ketika mengelola paguyuban ini. Tepat tanggal 11 juli 2011 kami bermusyawarah untuk memilih ketua baru dan waktu itu teman-teman yang hadir mempercayai saya untuk menjadi ketua IPMP. Dan saya pun terima dengan lapang dada, itu semua karena cita-cita saya ingin membangun bangsa dari desa. Paguyuban kami ini tidak terlalu formal seperti yang lain yang harusnya banyak uneg-unegnya. Pada waktu itu tidak sampai sebulan lagi sudah memasuki bulan Ramadhan maka kami pun berinisiatif untuk sekalian membentuk panitia beserta seksi-seksinya. Panitia ini kami memberi nama dengan “Ramadhan Di Kampung” Agak gila memang, pemilihan ketua langsung sekalian dengan membentuk kepanitiaan, tetapi hal itu bukan masalah buat kami, yang terpenting adalah misi kami bisa secepat mungkin berjalan.
       Dua minggu kedepannya kami berkumpul lagi melakukan evaluasi kepada penanggung jawab yang di PJ kan, sekalian malam itu kami langsung men setting agenda apa yang akan dilaksanakan dikampung nanti, yang pasti harus lebih kreatif dari sebelum-sebelumnya dan bisa memotivasikan masyarakat tentang pentingnya pendidkan. Dan agenda yang kami susun diantaranya Bakti Sosial, sharing pengalaman dari kami (Mahasiswa) kepada para siswa SMA dan Halal Bi Halal. Di dalam agenda Halal Bi Halal inilah yang kami memodifikasikan acara sebaik mungkin yang gunanya yaitu untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat.
      Dalam melakukan sebuah kegiatan atau acara ada satu kebutuhan yang sangat prioritas, yah.. kebutuhan apalagi kalau bukan kebutuhan finansial. Waktu itu kami mencari anggarannya dengan membuat bazar dan meminta sumbangan secara sukarela kepada sesepuh kami. Dan alhamdulillah anggaran kami yang terkumpul sebesar 4 jutaan ini lebih dari cukup bagi kami untuk membuat sebuah kegiatan dengan gebrakan baru di masyarakat.
        Dikampung sudah tersebar isu bahwa kami akan membuat kegiatan yang spektakuler dikampung nanti, hal ini tentunya menjadi beban yang cukup luar biasa bagi kami, karena seandainya kalau agendanya tidak menarik bakalan menjadi bahan cerita yang tidak bakalan habis-habisnya, untuk itu kami harus bekerja ekstra demi mensukseskan agenda kami dikampung, sehingga menyiapkan segala hal-hal di ternate, mulai dari pembuatan spanduk, baleho, membuat rekaman pentas dan semua yang menyangkut kebutuhan kami.
        Saya waktu itu pulangnya paling terlambat karena masih ada amanah juga dikampus yang belum terselesaikan. Teman-teman yang lain sudah duluan pulang dikampung. Tetapi tanpa saya dikampung teman-teman saya yang lain sudah melaksanakan beragam macam agenda yang sesuai dengan rencana kami diawal, luar biasa semangat teman-teman, kepentingan kami saat itu Cuma satu yaitu memotivasikan masyarakat dengan para pelajar mengenai pentingnya pendidikan.
      Singkat cerita tibalah malam Halal Bi Halal ini merupakan acara puncak Ramadhan Di Kampung, malam Halal Bi Halal inilah kesempatan kami untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat. Sebelum-sebelumnya juga sudah sering di buat oleh para senior kami hanya saja konsep kami pada malam itu sangat berbeda mulai dari dekorasi panggung, acara-acara pendudukung kami persembahkan misalnya tarian daerah, hikmah Halal Bi Halal. Biasanya penceramah dulu dari anak kampung tapi pada saat itu kami mengundang salah penceramah dari Ternate, dan sebuah persembahan dari yang dibilang sangat luar biasa dari masyarakat yaitu Parodi kami yang berjudul Impian Anak Pesisir. Karena dalam parodi kami ini kami kemas sebaik mungkin untuk mencerahkan masyarakat. Alhamduillah tujuan kami tersampai dengan baik dimasyarakat saat itu dan apresiasi yang sangat luar biasa dari masyarakat kepada kami. Hasil kami berbau positif hal itu dilihat dari banyak anak kampung melanjutkan studi di perguruan tinggi. Dan di bulan Ramadhan 1433 H kemarin kami melakukan agenda yang sama dan mendapat apresiasi yang positif dari masyarakat kami berharap ditahun 2013 nanti lebih banyak lagi anak-anak dikampung kami yang pergi melanjutkan studi di perguruan tinggi.