Tuesday, April 23, 2013

Berani Jujur Hebat


hmmm,,,,, judul di atas ini saya sengaja ambil dari sebuah slogan salah satu lembaga negara, saya rasa teman-teman semuanya sudah pada tahu,  tapi kalau belum tahu juga ngga apa-apa saya ngasih tahu deh.. ^_^.
Berani Jujur hebat, ini slogannya KPK (Komisi Pesanan Kekuasaan eh.. maaf, maksudnya Komisi Pemberantasan Korupsi, udah tahu kan lanjut baca yah... (^_^). ) padahal mereka sendiri tidak berani jujur (tapi ngga apalah yang penting mereka sudah usaha). Dan hanya sebagai slogan yang selalu mereka kampanyekan di mana-mana. Buktinya beberapa bulan kemarin hangat di media-media membicarakan mengenai bocornya Surat Penyidikan (SPIRINDIK) Anas Urbaningrum, sampai -sampai membentuk tim independen komite etik untuk mencari tahu siapa pembocor SPIRINDIK tersebut, dan akhirnya terungkap juga bahwa yang membocorkan SPIRINDIK tersebut adalah Sekrtearis Ketua KPK Wiwin Suwandi, mungkin begitu kali yah sifat kita sebagai manusia biasa yang selalu di selimuti dengan kekhilafahan.
sikap jujur adalah sikap yang sangat penting bagi siapa saja. Kasus-kasus yang terjadi di negeri ini adalah kasus karena mereka tidak bersikap jujur akhirnya saling membuang bola panas, saling menjatuhkan antara satu dengan yang lain, saling memfitnah. Padahal sesungguhnya jika hari ini orang yang duduk di eksekutif, legislatif dan yudikatif berlaku jujur maka saya yakin dan percaya negeri ini akan aman. Negeri ini akan sejahtera. Negeri ini akan membentuk sebuah peradaban, “negeri akan menjadi sepenggal firdaus”(anis matta). Tapi yang ada ternyata berbeda 180 derajat. Yang eksekutif juga tidak jujur, yang legislatif juga menipu yang yudikatif penghianat. Tetapi saya yakin dan percaya masih ada kok orang-orang baik di negeri ini hanya saja mereka belum dipercaya oleh masyarakat luas, hanya masyarakat belum mengenal mereka secara lebih dalam.
jujur itu sesuatu yang mestinya di perbiasakan sejak dini, agar berjalannya waktu kita sudah terbiasa. Ingat sebuah pepatah asal bisa karena biasa, ketika kita sudah terbiasa maka yakin dan percaya kedepan-kedepannya kita lebih mudah menyikapi sebuah permasalahan yang datang pada diri kita atau sebuah sikap yang mestinya kita terapkan pada diri kita. Jika hari ini kita terbiasa dengan melakukan kebohongan-kebohongan kecil maka akan terbiasa juga dengan bersikap sebagai seorang pembohong, dengan melakukan kebohongan-kebohongan besar.
Sebagai umat muslim sifat jujur adalah salah satu sifat yang paling di sukai oleh Allah SWT. Maka, sudah seharusnya kita bersikap jujur dan menjadi bagian dari orang yang jujur.
Dari ibnu mas’ud bahwa nabi bersabda “sesungguhnya kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Sesungguhnya seorang akan selalu bertindak jujur sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya berdusta itu membawa kepada kejahatan dan sesungguhnya kejahatan itu membawa ke neraka. Sesungguhnya seorang akan selalu berdusta sehingga ditulislah disisi Allah sebagai seorang pendusta. (Muttafaqun ‘alaihi. HR Al-Bukhari 6094 dan muslim 103).
Hadits ini dalam kita Riyadus Shalihin Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa sesungguhnya seorang hamba yang muslim apabila senantiasa berada dalam kejujuran, maka sesungguhnya kejujuran itu akan menghantarkannya menuju surga dan ini merupakan salah satu tujuan yang diharapkan oleh setiap manusia. Sedangkan dusta itu merupakan jalan yang lain, dan ini merupakan jalan kejelekkan pertama yang menghantarkan manusia menuju neraka.
Orang yang besikap jujur nasibnya pasti beruntung. Iya benar. Kalau tidak mendapat keuntungan di dunia pasti akan mendapatkan keuntungan di akhirat. Karena terkadang orang jujur banyak orang yang tidak senang dengannya, ingin menghancurkannya, memfitnah dan lain sebagainya. Begitulah dunia selalu ada cobaan, selalu ada tantangan, selalu ada ujian, namun jika kita kita lolos dari ujian ini maka kita akan mendapatkan sebuah kedudukan yang sangat istimewa, baik di mata masyarakat maupun di mata Allah swt
Ingat bahwa berbohong itu adalah keraguan dan jujur itu adalah ketenangan. Oleh karena itu sesuatu yang mengandung keraguan itu harus kita tinggalkan dan mengambil sesuatu yang tidak ada keraguan padanya.

Friday, April 5, 2013

Berbagi Itu Indah


Sebelum kita melangkah lebih jauh kita harus tahu dulu apa itu berbagi dan apa itu indah, kalau berbagi saya rasa kita semuanya sudah mengetahui yaitu merelakan atau meberikan sesuatu yang kita punya kepada siapapun dengan “tanpa mengharapkan balasan”. Sedangkan indah menurut kamus bahasa indonesia ada dua makna yang pertama yaitu dalam keadaan enak dipandang, cantik, bagus, benar, sangat berharga. Sedangkan yang kedua yaitu peduli akan sesuatu, minat, menaruh perhatian, memperhatikan,  dan meresapkan kedalam hati (berupa nasehat dan sebagainya).
Jika kita telah mengetahui makna di atas, apa sih yang mestinya kita berbagi yang menjadi salah satu bentuk kepedulian kita kepada orang lain. Hal itulah yang akan saya tuangkan dalam tulisan saya kali ini.
Di tulisan saya kali ini ada 2 hal yang mestinya kita berbagi agar hidup ini menjadi indah mungkin menurut anda banyak hal yang mestinya kita berbagi itu hak anda, Namun yang saya maksudkan hal yang kita berbagi disini yaitu sesuatu yang kita berbagi itu tidak akan habis, tetapi dia malah terus bertambah dan bertambah. Berbagi hal itulah yang akan saya share disini. Berikut ini dua hal yang mestinya kita berbagi:
Pertama, Berbagi Ilmu Pengetahuan. Memangnya berbagi ilmu pengetahuan itu indah? Pasti dong... anda mengajari sesuatu kepada orang yang  tidak mengetahui sama sekali sampai orang tersebut menjadi tahu, bagaimana menurut anda? Indah bukan?.  Dan yang pasti ilmu yang anda miliki itu tidak bakalan habis. Seandainya kita berbagi ilmu pengetahuan ilmu yang kita miliki akan habis tentunya guru-guru kita yang pernah mengajar kepada kita ilmu mereka sudah habis, karena berbagi dari tahun ke tahun, mungkin saat ini sudah tidak bisa mengajar lagi karena bayangkan saja satu hari berapa jam mereka mengajar. selama 1 minggu ada  6 hari mereka berbagi ilmu pengetahuan dan bisa jadi tidak sampai satu tahun ilmu yang mereka miliki sudah habis di bagi kepada murid-muridnya. Tapi kan tidak, malah sebaliknya ilmu mereka terus bertambah dan bertambah.
Satu hal lagi orang yang anda berbagi itu akan merasa senangnya bukan main. Contoh kecilnya ketika kita di bangku kuliah kemudian para dosen mengajar sesuatu dan kemudian ada salah satu teman yang tidak paham apa yang di sampaikan oleh dosen tersebut kemudian anda yang kembali menjelaskan hingga teman anda itu bisa paham pasti dia merasa sangat senang dan terbantu.
Kedua, Berbagi Rezeki. Berbagi rejeki atau yang kita kenal dengan infak atau sedekah. Seperti juga berbagi ilmu pengetahuan, berbagi rezeki pun tidak akan habis dia malah akan terus bertambah.  Berbagi rezekinya ini yang yang semestinya harus menjadi minat kita semua, seandainya hari ini semua orang mempunyai minat untuk berbagi rejeki maka mungkin sudah tidak ada lagi pengemis-pengemis yang bertebaran di mana-mana, apalagi di kota-dikota besar, yang banyak orang kaya, tapi tidak sedikitnya juga pengemis. Dari yang muda sampai yang tua. Dari warung-warung makan sampai di jalan raya.
Memangnya berbagi rejeki itu indah? Pasti dong. Anda pernah infak kepada orang tanpa orang tersebut meminta. Jika anda pernah, apa yang anda lihat paras wajahnya, gembira nya bukan main, dan yang pasti orang tersebut akan mendo’akan agar rejeki anda lancar, indah bukan. Dan yang pasti pahala telah menanti anda.
Berbagi rezeki juga merupakan investasi dunia dan investasi akhirat. Dimana Allah akan segera memberikan balasannya tidak hanya pada saat di dunia tetapi juga di akhirat. Dan sedekah atau infak bersifat segera, jangan menunda-nunda untuk bersedekah. Sedekah tidak perlu menunggu kaya, justru dengan sedekah hidup semakin berkah dan berlimpah. 
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)’, dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39)
“Tidak akan berkurang rezeki orang yang bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, bertambah.”(HR. Al Tirmidzi).
Kedua hal di atas itulah yang saya maksudkan baik ilmu pengetahuan maupun rezeki ketika kita berbagi dia tidak akan habis melainkan akan selalu bertambah. Dan berbagi juga hal-hal lain selain kedua hal di atas yang dapat membantu orang lain bukan untuk menambah beban orang lain.