Sabtu
29 juni 2013, tepat hari itu saya dan teman-teman melakukan ekspedisi di puncak
gunung LAWU. Perjalanan kami mulai jam 13.30 wib dari jogja menuju solo dan
tibanya sekitar pukul 16.00. Setiba di solo kami langsung mencari BIS untuk
menuju tawamangun, perjalanan dari solo ke tawamangun juga di tempuh sekitar 2
jam, sehingga ketika tiba di solo kita langsung melakukan shalat maghrib.
Cacing dalam perut saya waktu itu sudah mulai ngamuk, karena waktu perjalanan
Cuma sarapan soto pada jam 10 pagi. Sehingga ketika di tawanmangun saya dan
teman mencari cemilan untuk ngemil sambil menunggu waktu isya sedangkan untuk
teman yang lain mencari angkot untuk menuju ketempat basecamp di cemoro sewu
karena kami melakukan pendakian mulai dari tempat ini. Shalat isya pun selesai,
angkot pun telah menunggu kami di depan
masjid untuk menuju cemoro sewu.
Perjalanan
ke cemoro sewu dari terminal tawamangun sekitar 30 menit. Setiba disana kami
langsung mencari warung makan untuk mengisi perut kami. Suhu di pegunungan
mulai terasa meskipun masih di basecamp, saya membayangkan dalam hati kalau di
basecamp saja sudah kaya gini gimana nanti kalau nyampe di puncak. Selesai
makan malam kami pun mulai bersiap-siap untuk melakukan pendakian.
Rombongan
kami berjumlah 18 orang. Perempuan 8 dan laki-laki 10. Sebelumnya saya Cuma mengenal
2 orang di rombongan kami sedangkan yang lainnya baru mengenal mereka saat itu.
Soal mendaki saya sendiri baru 1 kali melakukan pendakian yaitu pada gunung
gamalama di Ternate dan pada gunung lawu ini yang kedua kalinya.
Tepat
pukul 21.30 Wib kami pun melewati gerbang Cemoro Sewu, hal itu pertanda bahwa
pendakian di mulai. Seumur-umur jalan di hutan tengah malam saya lakukan itu
pertama di tahun 1998 saat gempa di daerah saya, sehingga saya dan keluarga
saya harus mengungsi di kebun kakek saya. Dan ini perjalanan tengah malam yang
kedua kalinya dengan melakukan pendakian. Apalagi di lokasi yang masih asing
banget buat saya, di tambah lagi dengan cerita dari teman-teman bahwa gunung
lawu itu juga mempunyai unsur mistik (agak takut-takut juga sih. hehehe)
Rute
untuk melakukan pendakian gunung lawu ini bagi saya tidak terlalu sulit, jika
saya bandingkan dengan rute saat saya naik puncak Gamalama, karena pada rute
ini jalan2nya begitu lebar, meskipun di penuhi dengan bebatuan, sehingga pada
saat melakukan pendakian saya lebih menikmati meskipun sering ngos-ngosan juga
seperti yang lain hehehe. .
Perjalanan
malam itu lebih banyak istrahat, maklum tenaga wanita sehingga dari Basecamp ke
Pos 1 sekitar 1,5 jam. Pada pos 1 ini ada orang yang berjualan disini,
disitulah menariknya mendaki di gunung lawu. Dan bukan Cuma di Pos 1 tetapi
juga pada pos terakhir yaitu Pos 5 ada orang yang berjualan.
Dari
pos 1 ke Pos 2 kami tempuh sekitar 2 jam. Setiba di pos 2 ini kami membagi dua
kelompok (khususnya wanita) ada yang kelompok jalan cepat dan jalan lambat,
sedangkan untuk yang laki-laki tinggal milih mau ikut kelompok mana, saya waktu
itu ikut kelompok yang jalan cepat. Perjalanan dari pos 2 ke pos 3 ini juga
kami tempuh sekitar 2 jam. Dan di sepanjang jalan mulai dari basecamp hingga
pos 3 kami selalu bertemu dengan orang-orang, ada yang turun, ada yang naik
sama-sama, dan ada juga yang udah buat tenda untuk istrahat sehingga kelihatan
seperti bukan di hutan soalnya cukup ramai di puncak.
Setiba
di pos 3 kami yang kelompok pertama break sebentar sambil menunggu teman-teman
kami yang di belakang. Waktu sudah menunjukkan pukul 3.00 wib, saran-saran pun
mulai bermunculan ada yang bilang kita buat tenda disini untuk nginap besok
pagi baru lanjut lagi. Dan salah satu teman kami pun sudah mengeluarkan tenda
untuk di buat, tak lama kemudian teman-teman kami yang di kelompok 2 mereka pun
tiba. Mereka juga menyarankan untuk kita buat tenda di pos 3. Dan waktu itu
tenda yang ada Cuma 2. Sehingga ada inisiatif dari teman-teman saya yang lain
untuk terus melakukan perjalanan. Saya pun mengikuti teman-teman yang lain
yaitu melanjutkan perjalanan. Dan pada malam itu yang lanjut mendaki kami
berjumlah 7 orang 4 cowo dan 3 cewe.
Suhu
di pegunungan begitu menggigil, di tambah dengan sambayu yang meniup-niup ow
rasa-rasanya seperti di kutub utara hehehe.. tapi tidak mengurangi semangat
kami bertujuh untuk mencapai puncak. Perjalanan sekitar sejam kami pun tiba di
pos 4. Disini ada yang sudah kelelahan di tambah dengan ngantuk. Saya sendiri
ngantuknya luar biasa. Sehingga pada pos 4 ini saya dan teman-teman memilih
untuk break.
Matras
yang ada pun telah saya keluarkan. Ini pengalaman pertama bagi saya yaitu tidur
di tengah-tengah hutan beratap langit. Cukup dingin memang tapi karena ngantuk
akhirnya bisa terlelap juga di tengah hutan belantara. Malam itu saya pikir
teman-teman yang lain pada tidur semua padahal ada 3 teman saya yang
melanjutkan perjalanan. Nanti bangun baru nyadar ternyata mereka udah ngga ada..
heheh seperti di film-film aja...
Shubuh
pun lewat, tapi saya cepat untuk bangun dan tayamum untuk melakukan shalat
shubuh. Setelah shalat shubuh saya dan teman yang berjumlah 4 orang kembali
melanjutkan perjalanan namun sebelumnya kami menikmati panorama alam di pos 4 dan
sambil berfoto-fotoria. begitu indah memang ciptaan Allah ini.. “Maka Nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau
dustakan” (Q.S Ar-Rahman 13).
Perjalanan
dari pos 4 ke pos 5 tidak terlalu jauh, tidak seperti dari pos-pos sebelumnya.
Sekitar 30 menit kami sudah tiba di pos 5. Tak mau berlama-lama kami langsung
menuju warung yang sering di ceritakan, yah.. warung Mbo Yam. Disana tersedia beberapa makanan
yang bisa anda beli untuk di makan.
Di
warung Mbo Yam inilah kami ketemu dengan 3 orang teman kami yang sudah duluan
tiba. Awalnya ingin makan di warung Mbo Yam, tapi karena ingin cepat menuju ke
puncak tertinggi, dimana tingginya 3265 DPL, membuat kami cepat-cepat lanjutkan
perjalanan.
Pukul
07.00 pagi kami tiba juga di puncak tertinggi gunung lawu. Kelelahan selama
perjalanan dari jam 21.30 malam akhirnya terbayar sudah dengan sampainya kami
di puncak tertingginya. Pemandangan-pemandangan begitu indah, Lagi saya
bergumam dalam hati (subhanallah ciptaan Allah ini) “Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan” (Q.S
Arrahman 13) . tak perlu berlama-lama langsung mengambil bukti bahwa saya
pernah tiba di puncak ini. Dengan mengabadikan lewat foto (nyampe di suatu
tempat itu kalu belum ada bukti sama aja dengan belum nyampe hehehe...).
Karena
banyak pendaki yang sudah duluan tiba, mau tidak mau kami harus ngantri untuk
mengambil foto di tugu Gunung Lawu. Teman-teman rombongan yang lain saat itu
belum tiba sehingga foto bareng kami Cuma 7 orang.
Tak
mau berlama-lama di atas puncak, karena sesuai kesepakatan jam 1 sudah harus
tiba lagi di basecamp. Tepat pukul 08.30 WIB kami bertuju pun mulai turun dari
puncak. namun pada waktu turun itu saya dan 3 orang teman berjalannya lebih
cepat sehingga meninggalkan 3 orang teman lainnya. Pos 5 pun telah kami lewati.
Setiba di pos 4 kami berempat itu bertemu dengan teman rombongan kami yang
semalam bermalam di pos 3. Ternyata mereka baru mulai melakukan pendakian untuk
menuju puncak tertinggi.
Jujur
saya secara pribadi kalau disuru mendaki dan turun saya lebih memilih mendaki.
Untuk turun lutut saya memang benar-benar cape. Sehingga harus sering-sering
istrahat. Tapi saya salut dengan salah satu teman saya yang cewe, huh..
semangatnya luar biasa, tenaganya seperti kaya Samson kaga cape-capenya, di
rombongan kami dia inilah yang duluan nyampe di basecamp.
Perjalanan
turun memang tidak terlalu lama seperti kita mendaki sehingga sekitar 3 jam
perjalanan saya sudah tiba di basecamp. Setiba di basecamp kami yang 4 orang
itu menunggu teman-teman yang lain. Dan mereka waktu itu sudah pukul 5 sore.
Ketika
mereka tiba kami pun tak mau berlama-lama langsung nyari angkot untuk menuju
Solo. Dari solo ini kemudian nyari BIS lagi untuk balik ke jogja dan ada
beberapa teman yang dari semarang balik ke semarang. Dan kisah yang paling seru
adalah kami salah naik BIS menuju Jogja, akhirnya kami pun jadi “GEMBEL”
beberapa jam di perbatasan Sukoharjo-Solo. Untung malam itu (Jam 11) kami dapat
BIS menuju Jogja, kalau tidak mungkin nginap lagi di rumah teman, salah satu rombongan
kami yang dari SOLO.
Begitulah
perjalanan saya dan teman-teman dalam mendaki GUNUNG LAWU. Pokoknya seru loh,
saya sendiri masih kepengen naik lagi Gunung LAWU .... hehehe..
No comments:
Post a Comment