Wednesday, June 4, 2014

Berbahagialah

Berbahagialah para petani selaku aktor utama dalam pembangunan nasional yang dengan sabar menggarap sawah-sawah, membasmi hama yang tak pernah bosan-bosannya menyerang tanaman, hanya untuk memenuhi kebutuhan perut banyak orang dan stabilitas pangan nasional.
Berbahagialah manusia sinting yang berlayar diatas buih gelombang-gelombang, namun dengan layar terkembang, kayu kukuh dalam tangan, tegas terpimpin oleh sepasang mata yang meneliti angkasa bintang-bintang.

Berbahagialah para musafir yang terus melangkahkan kaki dari satu tempat ke tempat lain, untuk menemukan emas di negeri orang sambil bercocok tanam. untuk menemukan sebuah inspirasi dan kembali memberikan inspirasi ke yang lain

Berbahagialah para guru-guru yang dengan ikhlas, penuh kesabaran untuk terus mengajari dan mendidik anak-anak muridnya, hingga dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Sehingga anak didiknya memiliki visi yang jelas, masa depan yang terencana, berbakti dan juga mandiri.

Berbahagialah para dokter yang tak bosan melayani pasien yang terus mendatangi mereka, dan sambil memberikan obat yang di butuhkan pasien dan tak lupa selalu mengobati hatinya dengan lima perkara. Resiko besar pun siap di ambil jika terjadi sesuatu terhadap pasien

Berbahagialah pelayar yang tidak hanya terapung di atas permukaan air, tetapi yang memanfaatkan arus laut demi pencapaian tujuan.

Berbahagialah negarawan yang tidak hanya peka terhadap seni menggarap kenyataan apa adanya, namun yang sekaligus bergelora mencipta hari depan, dengan keyakinan berdaulat seorang nahkoda yang pandai menguasai keadaan raja pancaroba jaman, dan setia pada kompas tujuan.

Berbahagialan nelayan yang tidak hanya puas bersama dengan ikan-ikan Tuna. Tetapi menyelam kedalaman dasar samudra, memungut mutiara-mutiara kebajikan serta kearifan hidup yang tersembunyi, yang telah dipersiapkan oleh Allah maha murah demi peningkatan kehidupannya.

Berbahagialah para ilmuwan telah memecahkan kebuntutan dan rahasia-rahasia kehidupan yang semula tak ada menjadi ada, sekaligus melahirkan karya besarnya untuk di sumbangkan pada kemajuan dunia dan menjadi amal kebaikan di tangga terakhir dari kehidupan ini.

Berbahagialah para pahlawan yang semangat terus berkorbar tidak akan padam hingga tetesan darah terakhir, mental baja yang tidak akan pernah pudar walau panasnya peluru menembus tubuh demi keutuhan bangsa. Disamping semangat yang terus berkobar dan mental baja yang tak pernah pudar selalu mengingat untuk mengumpulkan amunisi-amunisi untuk menuju masa yang sebenar-benarnya.

Berbahagialah para ulama yang dengan sabar membimbing umat nabi Muhammad saw agar lebih dekat kepada Allah, takut kepada Allah dan menjadi tempat bertanya bagi yang masih bingung dengan arah selaku hamba sejati. Dan juga terus mengasah dan menyucikan jiwa sehingga menjadi cermin yang memantulkan hikmah, kebenaran, dan kebaikan.
Sumber gambar: Devianart