Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang
melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya
dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat.
Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, namun tidak
untuk F.A Friedrich
August Kekule von Stradonitz, ilmuwan asal Jerman yang mendapatkan inspirasi pembuktian
molekul benzena melalu mimpinya. Di ceritakan dalam suatu malam di tahun 1865
Kekule tertidur di dekat perapian. Kekule melihat ular bergerak menari-nari.
Tiba-tiba bagian ekor dari ular itu bersambungan dengan kepalanya, maka
terjadilah gelang rantai yang terus berputar-putar. Mimpi inilah yang
menghantarkan Kekule pada penemuan struktur Benzena.
Perihal mimpi ini
sempat Ia ceritakan kepada ahli kimia yang lain. Tetapi mereka menganggap bahwa
mimpi tersebut hanyalah bunga tidur yang tidak ada hubungannya dengan ilmu
kimia. Tetapi Kekule tetap berpendapat bahwa ini bukanlah mimpi yang biasa
saja, karena mimpi tersebut selalu teringat dalam benaknya. Akhirnya Kekule
berusaha menghubungkan antara mimpinya dengan struktur benzena yang masih
misterius tersebut.
Misteri tersebut terpecahkan setelah Kekule mengeluarkan hipotesisnya yang
menggambarkan bahwa struktur benzena berupa enam atom karbon yang terdapat di
sudut-sudut heksagon beraturan dengan satu atom hidrogen melekat pada setiap
atom karbon, seperti penggambaran pada mimpi Kekule. Agar setiap atom karbon
mempunyai valensi empat Ia menyarankan ikatan tunggal dan ganda dua berselang
di sekeliling cincin, yang sekarang lebih dikenal sebagai sistem konjugasi ikatan
ganda dua. Kekule menyarankan ikatan tunggal dan ganda dua bertukar posisi di
sekeliling dengan cepat sehingga reaksi-reaksi khusus pada alkena tidak dapat
terjadi.
Kisah kekule berbeda dengan kisah sahabat Rasulullah yang satu ini. Dialah
Tsabit Bin Qais.
Namun yang mengalami mimpi bukan Tsabit Bin Qais melainkan ada seorang lelaki
muslim yang bermimpi di datangi Tsabit Bin Qais. Tsabit adalah salah satu
sahabat Rasullah yang di kenal dengan sang orator yang paling dibanggakan oleh
Rasulullah.
Suatu ketika datang utusan dari Bani Tamim pada tahun kedatangan para utusan
dari penjuru jazirah arab ke Madinah,
mereka berkata kepada Rasulullah, “Kami datang untuk menunjukkan kelebihan
kami. Izinkan penyair dan orator kami bicara.”
Rasullah tersenyum dan berkata kepada mereka , “Aku izinkan. Silahkan.”
Tanpa berlama-lama, Utharid bin Hajib, perwakilan dari Bani Tamim, mulai bicara
membanggakan kelebihan kaumnya sampai tuntas. Setelah itu Rasullah saw berkata
kepada Tsabit Bin Qais “Berdiri dan jawablah”
Tsabit Berdiri dan mulai bicara, “Segala puji bagi Allah, langit dan bumi
adalah ciptaan-Nya. Keduanya berjalan sesuai aturan-Nya. Singgasananya meliputi
ilmu-Nya. Setiap yang ada adalah karunia-Nya. Dengan kemahakuasaan-Nya. Setiap
yang ada adalah karunia-Nya. Dengan kemahakuasaan-Nya kami dijadikan pemimpin.
Memilih manusia terbaik sebagai Rasul. Dialah manusia paling mulia, paling
jujur, dan paling tinggi
derajatnya. Kepadanya diberi Al-Quran dan diserahi tanggung jawab membimbing
seluruh manusia. Dialah manusia terbaik pilihan Allah di alam semesta ini. Ia
mengajak manusia beriman. Ajakannya disambut baik oleh kerabat dan kaumnya.
Merekalah kelompok manusia dari keturunan terbaik dan ternyata tingkah laku
mereka juga sangat baik. Merekalah orang-orang muhajirin. Kemudian kami, kaum
anshor datang menyambut baik ajakannya. Kamilah para penolong agama Allah dan
pendamping Rasul-Nya.
Selain sebagai orator, Tsabit bin Qais juga memiliki jiwa yang patuh, hati
yang tunduk. Ia sangat takut dan malu kepada Allah.
Ketika Allah menurunkan ayat “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada setiap
orang yang congkak dan sombong“ (Lukman:18) Tsabit menutup pintu rumahnya dan
menangis. Tindakan seperti ini ia lakukan agak lama, hingga terdengar oleh Rasulullah. Dia
dipanggil oleh Rasulullah dan ditanya tentang tindakannya itu. Ia menjawab, Ya
Rasulullah, aku ini suka baju yang bagus dan sandal yang bagus. Aku khawatir termasuk orang
yang congkak.”
Nabi menjawab dengan tertawa, “Kamu tidak termasuk orang yang congkak. Kamu
akan hidup dengan baik. Kamu mati dengan baik dan masuk surga”
Tsabit menemui syahidnya saat perang Yamamah. Pada saat pasukan Musailamah
al Kadzdzab melakukan serangan mendadak, maka ia berseru dengan suara lantang
menggelegar, “Demi Allah, tidak seperti ini dulu kami berperang bersama
Rasulullah.” Ia pergi tidak jauh. Ketika kembali ia sudah membalut badannya
dengan kain kafan. Salim yang memegang bendera kaum muhajirin bergabung bersamanya.
Keduanya menggali lubang, masuk ke lubang itu dan menimbunnya dengan tanah,
hingga separuh tubuh mereka tertimbun dalam lubang.
Dua orang itu bagai paku bumi yang separuh badannya tertanam dalam tanah dan
separuh lagi menghadap kearah musuh siap menghadapi setiap tentara musuh yang
mendekat.
Mereka membabat habis setiap tentara musuh yang mendekat, hingga akhirnya
keduanya menemui kesyahidan di dalam lubang mereka menimbun badannya.
Tindakan dua tentara Allah ternyata sangat besar pengaruhnya mengembalikkan
semangat pasukan muslim. Mereka kembali berperang dengan gigih hingga akhirnya
pasukan Musailamah terkubur bersama pasir dan tanah untuk selamanya.
Tsabit yang berperang memakai baju yang mahal, ketika syahid di medan
perang, ada seorang laki-laki yang baru saja masuk islam lewat di dekat tubuhnya. Ketika melihat
baju perang yang bernilai cukup mahal di tubuh tsabit, ia merasa berhak
memilikinya. Ia pun mengambilnya.
Kembali pada mimpi dari seorang lelaki muslim yang dalam tidurnya ia
didatangi tsabit. Tsabit berkata kepadanya, “Aku berpesan kepadamu dan jangan
anggap ini hanya mimpi tidur, lalu tidak kamu pedulikan. Setelah aku syahid
kemarin, seorang laki-laki muslim lewat didekatku, lalu mengambil baju
perangku. Rumahnya paling ujung. Ia memiliki kuda yang tegap dan pandangannya
selalu mendongak. Baju besi itu disimpan dalam periuk dan ditutupi pelana.
Pergilah kepada Khalid. Minta ia mengirimkan orang untuk mengambilnya. Jika
kamu kembali ke madinah dan bertemu khalifah Abu bakar, katakan kepadanya bahwa
aku mempunyai utang sekian banyaknya. Aku mohon agar ia membayarnya.”
Setelah lelaki muslim itu bangun tidur, dan menceritakan mimpinya pada
Khalid bin Walid. Khalid pun mengirim orang untuk mengambil baju besi itu.
Ternyata, baju besi itu berada di tempat yang disebutkan oleh Tsabit.
Ketika pasukan Islam sudah kembali ke Madinah, laki-laki itu bercerita
kepada Khalifah Abu Bakar tentang mimpinya. Khalifah pun membayar utang Tsabit.
Dalam sejarah
islam, inilah satu-satunya pesan orang yang telah meninggal dunia yang sesuai
dengan kenyataan yang ada.
“Dan janganlah kalian mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu
mati. Mereka hidup disisi tuhan dan diberi Rezeki.” (Q.S Ali Imran:169).
catatan : artikel saya yang ini di muat juga disini
Sumber bacaan:
- Al Qur’an dan terjemahan
- Sirah Nabawiyah oleh Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy
- Wikipedia
- http://www.chem-is-try.org/tokoh_kimia/friedrich_august_kekule_mimpi_inspirasi_struktur_benzena/
sumber gambar: https://cahfuture.files.wordpress.com/2013/04/dreaming.jpg