Monday, April 20, 2015

Tidak Semua Mimpi Itu Bunga Tidur

Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya mimpi. Kerap kali kita mendengar bahwa orang-orang selalu mengatakan bahwa mimpi itu adalah hanyalah penghias nan indah di kala kita terlelap alias hanya bunga-bunga tidur. Terkadang mimpi berisikan sesuatu yang baik, kadang juga sesuatu yang buruk.
Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat. Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, namun tidak untuk F.A Friedrich August Kekule von Stradonitz, ilmuwan asal Jerman yang mendapatkan inspirasi pembuktian molekul benzena melalu mimpinya. Di ceritakan dalam suatu malam di tahun 1865 Kekule tertidur di dekat perapian. Kekule melihat ular bergerak menari-nari. Tiba-tiba bagian ekor dari ular itu bersambungan dengan kepalanya, maka terjadilah gelang rantai yang terus berputar-putar. Mimpi inilah yang menghantarkan Kekule pada penemuan struktur Benzena.
Perihal mimpi ini sempat Ia ceritakan kepada ahli kimia yang lain. Tetapi mereka menganggap bahwa mimpi tersebut hanyalah bunga tidur yang tidak ada hubungannya dengan ilmu kimia. Tetapi Kekule tetap berpendapat bahwa ini bukanlah mimpi yang biasa saja, karena mimpi tersebut selalu teringat dalam benaknya. Akhirnya Kekule berusaha menghubungkan antara mimpinya dengan struktur benzena yang masih misterius tersebut.
Misteri tersebut terpecahkan setelah Kekule mengeluarkan hipotesisnya yang menggambarkan bahwa struktur benzena berupa enam atom karbon yang terdapat di sudut-sudut heksagon beraturan dengan satu atom hidrogen melekat pada setiap atom karbon, seperti penggambaran pada mimpi Kekule. Agar setiap atom karbon mempunyai valensi empat Ia menyarankan ikatan tunggal dan ganda dua berselang di sekeliling cincin, yang sekarang lebih dikenal sebagai sistem konjugasi ikatan ganda dua. Kekule menyarankan ikatan tunggal dan ganda dua bertukar posisi di sekeliling dengan cepat sehingga reaksi-reaksi khusus pada alkena tidak dapat terjadi.
Kisah kekule berbeda dengan kisah sahabat Rasulullah yang satu ini. Dialah Tsabit Bin Qais. Namun yang mengalami mimpi bukan Tsabit Bin Qais melainkan ada seorang lelaki muslim yang bermimpi di datangi Tsabit Bin Qais. Tsabit adalah salah satu sahabat Rasullah yang di kenal dengan sang orator yang paling dibanggakan oleh Rasulullah.
Suatu ketika datang utusan dari Bani Tamim pada tahun kedatangan para utusan dari penjuru jazirah arab ke Madinah, mereka berkata kepada Rasulullah, “Kami datang untuk menunjukkan kelebihan kami. Izinkan penyair dan orator kami bicara.”
Rasullah tersenyum dan berkata kepada mereka , “Aku izinkan. Silahkan.” Tanpa berlama-lama, Utharid bin Hajib, perwakilan dari Bani Tamim, mulai bicara membanggakan kelebihan kaumnya sampai tuntas. Setelah itu Rasullah saw berkata kepada Tsabit Bin Qais “Berdiri dan jawablah”
Tsabit Berdiri dan mulai bicara, “Segala puji bagi Allah, langit dan bumi adalah ciptaan-Nya. Keduanya berjalan sesuai aturan-Nya. Singgasananya meliputi ilmu-Nya. Setiap yang ada adalah karunia-Nya. Dengan kemahakuasaan-Nya. Setiap yang ada adalah karunia-Nya. Dengan kemahakuasaan-Nya kami dijadikan pemimpin. Memilih manusia terbaik sebagai Rasul. Dialah manusia paling mulia, paling jujur, dan paling tinggi derajatnya. Kepadanya diberi Al-Quran dan diserahi tanggung jawab membimbing seluruh manusia. Dialah manusia terbaik pilihan Allah di alam semesta ini. Ia mengajak manusia beriman. Ajakannya disambut baik oleh kerabat dan kaumnya. Merekalah kelompok manusia dari keturunan terbaik dan ternyata tingkah laku mereka juga sangat baik. Merekalah orang-orang muhajirin. Kemudian kami, kaum anshor datang menyambut baik ajakannya. Kamilah para penolong agama Allah dan pendamping Rasul-Nya.
Selain sebagai orator, Tsabit bin Qais juga memiliki jiwa yang patuh, hati yang tunduk. Ia sangat takut dan malu kepada Allah.
Ketika Allah menurunkan ayat “Sesungguhnya Allah tidak suka kepada setiap orang yang congkak dan sombong“ (Lukman:18) Tsabit menutup pintu rumahnya dan menangis. Tindakan seperti ini ia lakukan agak lama, hingga terdengar oleh Rasulullah. Dia dipanggil oleh Rasulullah dan ditanya tentang tindakannya itu. Ia menjawab, Ya Rasulullah, aku ini suka baju yang bagus dan sandal yang bagus. Aku khawatir termasuk orang yang congkak.”
Nabi menjawab dengan tertawa, “Kamu tidak termasuk orang yang congkak. Kamu akan hidup dengan baik. Kamu mati dengan baik dan masuk surga”
Tsabit menemui syahidnya saat perang Yamamah. Pada saat pasukan Musailamah al Kadzdzab melakukan serangan mendadak, maka ia berseru dengan suara lantang menggelegar, “Demi Allah, tidak seperti ini dulu kami berperang bersama Rasulullah.” Ia pergi tidak jauh. Ketika kembali ia sudah membalut badannya dengan kain kafan. Salim yang memegang bendera kaum muhajirin bergabung bersamanya. Keduanya menggali lubang, masuk ke lubang itu dan menimbunnya dengan tanah, hingga separuh tubuh mereka tertimbun dalam lubang.
Dua orang itu bagai paku bumi yang separuh badannya tertanam dalam tanah dan separuh lagi menghadap kearah musuh siap menghadapi setiap tentara musuh yang mendekat.
Mereka membabat habis setiap tentara musuh yang mendekat, hingga akhirnya keduanya menemui kesyahidan di dalam lubang mereka menimbun badannya.
Tindakan dua tentara Allah ternyata sangat besar pengaruhnya mengembalikkan semangat pasukan muslim. Mereka kembali berperang dengan gigih hingga akhirnya pasukan Musailamah terkubur bersama pasir dan tanah untuk selamanya.
Tsabit yang berperang memakai baju yang mahal, ketika syahid di medan perang, ada seorang laki-laki yang baru saja masuk islam lewat di dekat tubuhnya. Ketika melihat baju perang yang bernilai cukup mahal di tubuh tsabit, ia merasa berhak memilikinya. Ia pun mengambilnya.
Kembali pada mimpi dari seorang lelaki muslim yang dalam tidurnya ia didatangi tsabit. Tsabit berkata kepadanya, “Aku berpesan kepadamu dan jangan anggap ini hanya mimpi tidur, lalu tidak kamu pedulikan. Setelah aku syahid kemarin, seorang laki-laki muslim lewat didekatku, lalu mengambil baju perangku. Rumahnya paling ujung. Ia memiliki kuda yang tegap dan pandangannya selalu mendongak. Baju besi itu disimpan dalam periuk dan ditutupi pelana. Pergilah kepada Khalid. Minta ia mengirimkan orang untuk mengambilnya. Jika kamu kembali ke madinah dan bertemu khalifah Abu bakar, katakan kepadanya bahwa aku mempunyai utang sekian banyaknya. Aku mohon agar ia membayarnya.”
Setelah lelaki muslim itu bangun tidur, dan menceritakan mimpinya pada Khalid bin Walid. Khalid pun mengirim orang untuk mengambil baju besi itu. Ternyata, baju besi itu berada di tempat yang disebutkan oleh Tsabit.
Ketika pasukan Islam sudah kembali ke Madinah, laki-laki itu bercerita kepada Khalifah Abu Bakar tentang mimpinya. Khalifah pun membayar utang Tsabit.
Dalam sejarah islam, inilah satu-satunya pesan orang yang telah meninggal dunia yang sesuai dengan kenyataan yang ada.
“Dan janganlah kalian mengira orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati. Mereka hidup disisi tuhan dan diberi Rezeki.” (Q.S Ali Imran:169).

catatan : artikel saya yang ini di muat juga disini
Sumber bacaan:

Monday, April 13, 2015

Benarkah Penemu Hukum Gerak Benda Isaac Newton?


Selama ini yang kita ketahui dari ujung barat hingga ujung timur tentang siapa penemu hukum gerak, maka dalam pikiran kita nama Isaac newton selalu menjadi yang utama. Isaac Newton lahir di Woolsthrope, Inggris, pada tahun 1643 M dan meninggal pada tahun 1727 M. Dengan usia 84 tahun. Pemahaman itu ada sejak disebarkan karya bukunya yang berjudul philosophia naturalis principia mathematica. 
Hal itu dikenal diseluruh dunia, bahkan menjadi rujukkan ilmiah termasuk juga sekolah-sekolah kaum muslimin, sampai hal itu terungkap pada abad kedua puluhan. Dimulai dari makin tinggi gairah penelitian segolongan ilmuan tentang alam semesta dari kalangan kaum muslimin sekarang. Diantara mereka adalah Dr. Musthafa Nazhif, salah seorang fisikawan, Dr. Jalal syauki pakar arsitektur mekanik dan Dr. Ali Abdullah Ad-Difa seorang ilmuan matematika. Mereka antusias mengadakan penelitian dan kajian yang terdapat dalam manuskrip-manuskrip islam dalam bidang tersebut. lantas terkuaklah keunggulan sebenarnya dalam penemuan-penemuan teori tersebut. semua ini merujuk pada ilmuan-ilmuan islam. Ternyata yang dinyatakan Newton dan keunggulannya di bidang tersebut terhimpun dalam materi teori-teori berasal dari temuan ilmuan kaum muslimin. 
Hukum Pertama Gerak Benda 
Teori pertama gerakan dalam ilmu fisika memberitahukan bahwa jika sejumlah kadar menuju pada daya pengaruhi materi yang kosong, materi tersebut diam. Contohnya, jika sebuah materi apapun yang bergerak niscaya akan diiringi gerakan dengan kecepatan penuh dalam kondisi tidak ada kekuatan apapun yang mempengaruhinya. Semisal daya pergeseran. Hal itu terdapat dalam acuan Matematika Newton, yang mengatakan, “setiap benda akan memiliki kecepatan yang konstan kecuali ada gaya yang resultannya tidak nol bekerja pada benda tersebut. Berarti jika resultan gaya nol, maka pusta massa dari suatu benda tetap diam, atau bergerak dengan kecepatan konstan (tidak mengalami percepatan). Hal ini berlaku jika dilihat dari kerangka acuan inersial.
Jika kita melihat ilmuan muslimin dan peran mereka dalam masalah ilmu-ilmu pengetahuan ini, kita akan menemukan bahwa ibnu sina. Ibnu sina lahir pada tahun 980 M dan meninggal pada tahun 1037 M. Ibnu Sina dalam bukunya Al-Isyarat wa Tanbihat telah mengupas hal itu dengan temuannya “sesungguhnya anda akan mengetahui bahwa materi saat kosong secara alami, dan tidak ditemukan adanya pengaruh luar (asing), tidak akan keluar dari tempat tertentu dengan bentuk tertentu. Sebab, secara alami merupakan dasarr untuk menjawab itu. Materi tetaplah materi selagi tidak ada tuntutan luar yang menggerakkanya maka keadaannya tetap seperti semula”
Jelaslah bagi kita dari tulisan diatas bahwa ketetapan Ibnu Sina akan teori-teori pertama tentang gerakan lebih unggul dari ketetapan Isaac Newton yang datang sesudahnya dengan selisih enam abad. Dalam teori ini dia menguatkan bahwa materi tetap berada dalam kondisi diam atau berada dalam gerakan teratur sejajar lurus selagi tidak dipaksa oleh kekuatan luar yang mengubah keadaan ini. Maknanya, Ibnu Sina adalah orang pertama yang menemukan teori ini. 
Hukum Kedua Gerak Benda 
Hukum kekuatan ini ditetapkan sesuai kedudukan beban (muatan) materi. Teori ini juga disebutkan oleh Newton dalam ungkapannya, “sebuah benda dengan massa M mengalami gaya resultan sebesar F akan mengalami percepatan a yang arahnya sama dengan arah gaya, dan besarnya berbanding lurus terhadap F dan berbanding terbalik terhadap M. atau F=Ma. Bisa juga diartikan resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan turunan dari momentum linear benda tersebut terhadap waktu.”
Manakala kita melihat apa yang dikemukakan ilmuan muslimin, niscaya membuat anda tercengang, semisal ungkapan dari Habbatullah Ibn Malka Al-Baghdadi (480-560 H/1087-1164 M) dalam bukunya Al-Muktabar fi Al-Hikmah yang mengatakan, “pada setiap gerakan untuk memendekkan waktu (perjalanan yang ditempuh) itu mungkin tidak mustahil. Daya jika lebih kuat digerakkan lebih cepat bisa (menggerakkan) waktu yang lebih pendek. Jika daya itu bertambah kuat bertambah pula kecepatan hingga dapat memperpendek waktu. Jika kekuatan itu tidak terbatas, kecepatan juga tidak terbatas. Demikian itu menjadikan gerakan tanpa ruang waktu menjadi semakin kuat, karena penafian waktu dalam kecepatan berakhir sesuai dengan daya kekuatan.” Dalam bab 17 yang disebut Al-Khala’, dia mengatakan, “kecepatan itu akan semakin bertambah jika daya semakin kuat. Jika bertambah daya dorong, bertambah pula kecepatan materi yang bergerak sehingga bisa memendekkan waktu dalam menempuh jarak tertentu”. Ini tentu saja sesuai dengan yang disusun Newton dalam acuan matematikanya, yang diberi nama teori gerak kedua. 
Hukum Ketiga Gerak Benda 
Jika dua benda saling bergerak, daya yang mempengaruhi benda pertama terhadap benda kedua (disebut dengan gaya) sepadan dengan nilai mutlak. Berbalik dengan arah daya yang mempengaruhi benda kedua pertama (disebut dengan daya penolak gaya). Newton mengemukakan teori ini dalam salah satu acuan Matematikanya dengan mengatakan, “gaya aksi dan reaksi dari dua benda memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang memberi gaya sebesar F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda. Hukum ini juga terkenal sebagai hukum aksi-reaksi, dengan F disebut sebagai aksi dan –F adalah reaksinya.”
Sementara sebelumnya dalam kurun waktu yang panjang dalam sebuah bukunya Al-Muktabar fil Hikmah Abu Barakat Habbatullah bin Malka menjelaskan, “Himpunan (komponen) saling tarik menarik antara dua pergerakan pada tiap-tiap satu dari benda yang saling tarik menarik dalam daya tariknya, menimbulkan daya perlawanan terhadap daya lainnya. Jika salah satunya menang bukan berarti menarik sekelilingnya yang tidak mempunyai daya tarik lain. Bahkan, kekuatan itu tetap ada dan kuat. Andai tidak ada, niscaya yang lain tidak membutuhkan semua daya tarik tersebut.”
Senada juga dengan apa yang dikemukakan dalam kitab imam fakhrudin Ar-Razi dalam bukunya Al-Mabahis Al-Masyraqiyah fi Ilmi Ilahiyat wa thabiiyat. Dia mengemukakan, “Partikel-partikel mempunyai daya tarik menarik sejajar sampai berhenti ditengah-tengah, tidak diragukan lagi, bahwa salah satu diantara keduanya berbuat dalam satu gaya yang saling menghalangi gaya lain”.
Bahkan ibnu Haitsam juga mempunyai ulasan menarik sebagaimana dikatakan dalam bukunya Al-Manazhir, “Gerakan jika saling bertemu gerakan akan saling menolak. Daya pergerakan itu akan tetap ada selagi masih terdapat unsure yang menolak (menghalangi). Gerakan akan kembali menurut asal usul dia bergerak. Dimana daya geraknya untuk kembali itu sesuai dengan daya gerakan yang menggerakannya pada permulaan, juga menurut daya yang menolaknya.”
Sumber Bacaan:
-          Sumbangan peradaban Islam pada Dunia oleh : Prof. Dr. Raghib As-Sirjani