Anak-anak
pesisir bermain di bibir pantai dengan angin laut sepoi-sepoi menambah syahdu di saat senja. Ombak pasang
surut menghantam batu karang memecah riuh di lautan. Anak-anak pesisir yang
ramai di bibir pantai satu persatu mulai kembali kerumahnya masing-masing.
Suara adzan telah bergema di menara masjid, pertanda bahwa tongkat hari telah
di tangan maghrib. Jalan nampak sepi, yang terlihat hanya orang-orang dengan
sarung, kopiah, baju koko berjalan menuju letak suara adzan bergema. Anak-anak
pesisir bergandeng dengan tangan ayahnya masing-masing berjalan menuju letak
suara adzan bergema.
Maghrib
dan Isya pun usai, sepanjang jalan terlihat gelap hanya cahaya bintang dilangit
dan sinar lampu kecil dengan sumbu sederhanalah yang membantu menerangi jalan.
Disepanjang jalan yang tampak hanya satu dua orang yang lalulang di malam hari
dan Kelompok nelayan yang pada sibuk sana-sini untuk mengadu nasib di laut. Angin
malam yang menggigil menembus tulang tak mampu melawan semangat nelayan untuk
melawan laut. Sepi. Sunyi. Hanya suara Tokek yang bersahut-sahutan. Dan desiran
ombak yang pecah di bibir pantai.
Sang
surya pun tersenyum indah di minggu pagi. Tidak hanya malam hari yang para
nelayan sibuk sana-sini. Siang pun demikian. Anak-anak pesisir pun tak mau ketinggalan
ketika hari libur tiba. Berbondong-bondong dengan teman-temannya telah
berkumpul di tepi kampung, tepat di depan laut. Dengan sampannya masing-masing
untuk siap bertamasya di laut.
Seperti
biasanya, tak mesti hari libur. Ketika mentari mulai berpihak ke arah barat.
Bibir pantai menjadi teman setia mereka di kala senja menyapa. Suka cita
terpancar lewat senyum polos mereka. Seperti di sebuah mall atau fun kids.
Begitu bahagianya mereka bermain-main dengan laut. Sampai-sampai burung-burung
pun iri dengan keceriaan mereka.
Lihatlah
samudra itu, seperti itu Impian mereka, Tak ada batas yang mampu membatasi.
Pandagilah batu karang ketika gelombang laut menghantamnya, seperti itulah
Semangat mereka untuk menaklukan mimpi-mimpinya, tak sedikitpun mereka goyah
meski tantangan dan hambatan datang silih berganti.
No comments:
Post a Comment