Thursday, December 1, 2016

Terimakasih "HATERS"


Dalam pertandingan rasa pengorbanan itu tak terlalu kelihatan ketika lawannya tak sebanding. pertandingan juga tak menarik perhatian penonton untuk membeli tiket. apalagi kalau lawan tak hadir memenuhi pertandingan. alyas mundur sebelum bertanding.

lihat saja tim-tim sepak bola papan atas saat menjamu club-club yang dari segi kualitas pemain masih di bawa, pelatih malah menurunkan pemain pelapis.

lihat saja ketika TIMNAS Indonesia masuk Final piala AFF 2016 melawan Thailand (nanti) , pertandingan tentunya semakin seru, penonton pasti lebih banyak dibandingkan saat babak penyisihan. Dan disini nanti Timnas keluar sebagai juara dan mengakhiri puasa gelar (In sya Allah) :D

lihat saja ketika manny pacquiao vs floyd myweather berebut sabuk di atas ring, meski tiket seharga puluhan juta, kursi penonton tak ada yang kosong.

lihat saja ketika chris jhon vs sule di comedy net_tv penonton pun tertawa tak henti-henti(kalu yang ini iklan).

lihat saja ketika Head to Head antara Rossi dan Komeng, sampai tiba di garis Finish tak ada yang kalah, kedua-keduanya juara (yang ini juga masih iklan).

"kembali ke aksi bela islam"

dalam membela islam tentu bukan baru muncul saat kasus gubernur non aktif pak ahok. tetapi aksi bela islam tentu telah ada sejak jaman Rasulullah saw (baca:sejarah nabi), dilanjutkan dengan para sahabat. kemudian kita kenal juga dengan sang penakluk konstantinopel Muhammad Alfatih yang juga pernah melaksanakan Sholat Jumat di jalan.
Di jaman saat ini pun demikian, ketika palestina di bombardir oleh Yahudi umat islam pun turun ke jalan memprotes terkait dengan kebiadaban yang dilakukan oleh yahudi, tak hanya itu di rohingya muslim disana di bantai oleh manusia-manusia yang tak ada hati, para umat islam pun memprotes hal itu.

Dan di awal november (411) kemarin atau yang dikenal dengan aksi bela islam jilid 2, umat islam yang berjumlah jutaaan datang di istana negara untuk memprotes terkait lambatnya kasus sang penista Al Qur'an yang di tangani oleh polri. akhirnya goal dari aksi tersebut si Basuki djahja purnama pun di tetapkan sebagai tersangka. menariknya setelah aksi tersebut muncul komentar-komentar negative yang keluar dari mulut orang islam sendiri (maklum hal ini telah dijelaskan juga di alqur'an). satu minggu kemudian muncul aksi tandingan dengan mengatasnamakan aksi bhinneka tunggal ika. tak hanya sampai distu media-media mainstream pun ikut bermain mata dengan menciptakan opini negative terhadap aksi bela islam jilid 2 tersebut.

di pertengahan november, kembali GNPF-MUI melakukan konferensi pers bahwa akan di adakan aksi bela islam jilid 3 pada 212. dimana di dalam aksi jilid 3 yaitu sholat jumat berjamaah di Monas, dzikir, dan do'a untuk keselamatan bangsa. muncul lagi aksi kebhinnekaan 2 dan dilaksanakan hampir di seluruh daerah. Komentar miring pun bermunculan. fatwa-fatwa pesanan juga tak mau ketinggalan. kebijakan-kebijakan aneh pun ikut andil dalam membendung aksi jilid 3 (disinilah pertandingan semakin menarik dan para pemain semangatnya malah berapi-api). jangan heran kemudian ada yang rela jalan kaki. ada yang siap memberi nasi bungkus di jalan2, ada yang rela memberikan bus untuk dipakai dan tak hirau instruksi dari pihak-pihak haters
tenaga, harta, waktu, tak tangguh-tangguh disisipkan untuk panggilan aksi jilid 3. masih ada yang mau bilang ini aksi bayaran? ditunggangi partai politik? moga situ cuman khilaf.

No comments:

Post a Comment