Tuesday, March 8, 2011

Rekayasa Kampus

Kampus merupakan tempat berlabuhnya intelektual-intelektual muda, calon pemimpin masa depan, calon ilmuan di kemudian hari dan para pakar ilmu pengetahuan dalam segala bidang bekerja, sehingga kampus ini dikatakan masyarakat ilmiah. Dari kampus inilah yang akan memproduk pemuda-pemuda yang professional dan berkompeten sesuai bidangnya masing-masing yang siap mengabdi dinegeri ini.
Fenomena kampus hari ini sangat memprihatinkan, baik itu para mahasiswa maupun dosen itu sendiri, saya tidak perlu sampaikan satu-satu masalah yang ada di mahasiswa dan atau dosen, karena saya pikir teman-teman semua sudah mengetahui dan saya hanya harapkan teman-teman menyadari hal itu agar dapat melakukan rekayasa-rekayasa yang saling menguntungkan antara dosen dan mahasiswa maupun mahasiswa dan mahasiswa atau istilah dalam biologi kita kenal dengan simbiosis mutualisme.
Terlepas dari hal di atas kita sedikit berbicara tentang isu yang sekarang ini berkembang dan menjadi pembicaraan kalangan mahasiswa di kampus dalam hal ini BEM Universitas.
Sebentar lagi Lonceng BEM universitas kan segra di bunyikan setelah sekian lama vakum di Bumi Unkhair. BEM Universitas merupakan lembaga tertinggi di tingkat kemahasiswaan yang mempunyai andil besar untuk penyikapan masalah yang berada di BIROKRAT kampus bahkan di luar dari birokrat Makanya jangan heran jika dalam suksesi BEM ada titipan-titpan dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengacaubalaukan eksistensi para mahasiswa, Untuk menghindari dari hal ini maka selayaknya figur atau mahasiswa yang akan berekspresi di bursa pencalonan BEM Universitas adalah orang yang mempunyai nawaitu yang tulus untuk dapat merekayasa kampus dan melakukan perubahan di kampus sesuai kepentingan bersama dan satu hal lagi dapat memilah mana yang salah dan mana yang benar. Jika benar mendukung dan jika salah saling menegur agar diperbaiki sehingga cita-cita semua pihak sesuai dengan visi maju bersama ilmu dapat tercapai
Makanya peran BEM kedepan pun harus kita merekayasai, agar kita tidak dikendalikan atau dikebirikan oleh pihak Birokrat. Beberapa point di bawah ini sedikit rekayasa peran BEM dari pemikiran saya dan semoga dapat di terima oleh teman-teman mahasiswa sekalian.
Pertama, BEM merupakan Barometer gerakan mahasiswa baik eksternal maupun internal. Dimana, BEM dapat dijadikan ajang perpolitikan mahasiswa dalam mengelola dan merekayasa kampus sesuai dengan harapan mereka masing-masing. Pendidikan berpolitik dapat dilakukan di lembaga ini, sebab nanti lembaga inilah yang mengelola dan mengkoordinasikan kekuatan yang ada dalam area kampus, seperti HiMAPRO dan UKM. Memang realitasnya BEM tidak memiliki wewenang khusus dalam mengakomdasi gerakan internal mahasiswa yang ada di kampus, tetapi paling tidak BEM akan menjadi tempat perkumpulnya perwakilan suara-suara dari berbagai elemen mahasiswa dalam mengambil kebijakan kampus.
Kedua, Hanya ada satu “Isme” di BEM tidak ada isme-isme yang lain. Yang dimaksud dengan hanya satu isme disini adalah satu pemahaman yang sama untuk melakukan perubahan sebagaimana kata Anis Matta “Biarkanlah beragam macam Bendera di kibarkan asalkan berada dalam satu lapangan”.
wulahuallam bissawab

No comments:

Post a Comment